JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar Festival Musik Tradisional Hadrah Al-banjari dan Karawitan.
Acara yang diikuti 58 sekolah dasar negeri (SDN) dan 6 sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Bumi Gerbang Salam tersebut berlangsung di Lapangan Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Senin (28/8).
Tampak hadir, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Wabup Pamekasan RB. Fattah Jassin, jajaran Forkompinda, Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini, dan jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Pantauan di lapangan, acara Festival Musik Tradisional kali ini cukup menarik. Sebab, seketika rombongan Bupati Pamekasan dan Wabup Pamekasan tiba di lokasi, peserta lomba langsung menyambut dengan lantunan sholawat badar.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, bahwa dirinya merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT. Sebab, festival Al-banjari dan Karawitan bisa terlaksana dengan baik.
Kendati demikian, pihaknya berharap agar bisa terus mengantarkan anak-anak generasi muda untuk menatap masa depan yang optimis, dan bisa menatap masa depan dengan cita-cita yang tinggi.
"Hal itu dimulai dari memberikan pendidikan dan pembelajaran yang baik, termasuk di dalamnya adalah dengan melatih anak-anak kita mencintai tradisi dan kebudayaan yang ada di sekitar kita," ucap Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
"Mudah-mudahan para guru, para siswa dan seluruh elemen masyarakat di kabupaten ini termasuk orang yang terus bersyukur dan karena bersyukur bisa menjadi tauladan, dan karena menjadi tauladan bisa mengantarkan generasi masa depan," tambahnya.
Terpisah, Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini menyampaikan, bahwa kegiatan festival tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang selama ini telah berjuang keras untuk melestarikan budaya daerah.
Menurutnya, Pemkab Pamekasan melalui Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) memiliki komitmen yang kuat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya budaya Madura atau budaya daerah.
Kendati demikian, ada beberapa capaian yang telah sukses dilakukan selama dirinya menjabat sebagai kepala Disdikbud. Pertama, pengembangan Museum Mandilaras pada tahun 2021.
"Museum kita dilengkapi dengan museum pendidikan yang mengumpulkan koleksi-koleksi kuno di bidang pendidikan dari beberapa tempat, terutama di satuan pendidikan. Kemudian dari museum itu, kami kembangkan juga menjadi wisata edukasi. Ada sebanyak 553 sekolah berkunjung ke museum serta Mandhapa Agung Bupati Pamekasan," jelas Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini.
Kedua, lanjut Zaini sapaan akrabnya, pengembangan bahasa Madura pada setiap jenjang pendidikan, bahkan sampai pada hari ini tetap berlangsung termasuk penyusunan buku tentang budaya Madura.
"Kemudian yang ketiga adalah pelestarian budaya di bidang seni. Ada 58 sekolah yang telah mendapatkan sarana prasarana bidang kesenian yakni ada bidang karawitan. Itu bantuan dari Pemkab Pamekasan, kemudian ada alat musik Hadrah al-banjari, angklung dan lain sebagainya," pungkasnya. (did).