JATIMPOS.CO/SUMENEP - Salah sorang Kepala Desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memberikan pengakuan yang cukup mengejutkan. Pasalnya ia merasa ditipu oleh oknum pegawai Bank BRI Cabang Sumenep.
Kepala Desa di Kecamatan Dasuk berinisial UW itu mengaku, dirinya merasa ditipu oleh oknum pegawai BRI Sumenep berinisial A.
UW, menyampaikan bahwa pada tahun 2018 pihaknya mendapat tawaran dari oknum A untuk menabung atau menjadi nasabah dengan syarat harus meyertakan uang sebesar Rp40 juta.
Ia dijanjikan oleh oknum tersebut akan segera diurus, termasuk pria yang menjabat Kades tersebut memberikan segala persyaratan yang dibutuhkan termasuk memberikan foto copy KTP miliknya.
"Awalnya dia (A) minta tolong pada saya untuk menjadi nasabahnya karena mengaku mengejar target bonus dari kantor," ujarnya, Senin (23/10/2023).
Pada prosesnya, oknum tersebut segera mengurus kelengkapan dan memasukkan uang milik UW ke buku tabungannya. Akan tetapi saat di cek buku rekening, uang tersebut malah berkurang.
"Bukannya Rp40 juta, uang saya (buku tabungan) malah berkurang. Kan aneh," katanya singkat.
Tak lama setelah kejadian itu, UW juga mendapat laporan dari beberapa warga di Desanya. Bahwa banyak warga juga merasa ditipu karena harus melunasi angsuran yang bukan kewajibannya.
Lebih detil, UW memaparkan, ada tiga warganya yang mendapat penawaran pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dimotori oleh oknum pegawai BRI Sumenep itu.
"Tiga orang warga saya itu mengambil KUR sekitar Rp25 juta. Pada perjalanannya saat membayar angsuran warga saya itu kaget karena jumlah kewajibannya bertambah menjadi dua kali lipat. Misal yang angsuran biasanya Rp500 ribu menjadi Rp1 juta," terang dia.
Setelah masalah tersebut mencuat, pihaknya sempat melaporkan ke pihak Bank agar oknum yang terlibat dalam permainan program KUR itu segera ditindak.
Hanya saja, pihak Bank BRI Sumenep pada prosesnya tetap bertanggung jawab, meski oknum tersebut terkesan dibiarkan alias tanpa adanya sanksi tegas.
"Pegawai itu hanya dirotasi ke cabang lain kan, dan saya kurang tahu apakah pihak Bank memberikan sanksi agar ada efek jera atau tidak," katanya lebih lanjut.
Masih kata UW, baru-baru ini, ada oknum membuat ulah yang sama di desa tetangganya bahkan sudah ada korban. Modusnya pun mirip yakni dengan mendatangi nasabah untuk membayar di luar kewajiban angsuran.
"Infonya di desa tetangga ada juga yang kena, kan desa itu dekat dengan desa saya." jelasnya.
Sementara, belum ada pernyataan resmi dari pihak Bank BRI Cabang Sumenep berkaitan dengan persoalan tersebut. (dam)