JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Guna mengedukasi masyarakat agar sadar tentang kebersihan Lingkungan, Bank Sampah Malabar, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur membuat terobosan, serta memberikan layanan bertajuk 'Mengubah Sampah Menjadi Berkah'.

Terobosan atau inovasi itu lahir dari ide dan gagasan para pegiat sampah yang ada dalam lingkup organisasi Bank Sampah setempat.

Meski bukan inovasi yang pertama di dunia Bank Sampah, Bank Sampah Malabar memiliki inovasi tersendiri serta pelayanan yang mandiri.

Terobosan inovasi yang digagas oleh Bank Sampah Malabar, merupakan gagasan mengedukasi serta merangsang masyarakat agar peduli terhadap sampah.

Inovasi dari Bank Sampah Malabar sendiri memiliki kreatifitas yang memberikan banyak manfaat terhadap tingkat perekonomian masyarakat.

Salah satunya, menukar sampah yang masuk kategori dengan berbagai macam kebutuhan masyarakat. Salah satunya sampah bisa ditukar dengan pembelian Sembako.

Wakil Ketua Bank Sampah Malabar, Erni Susilowati menjelaskan, Bank Sampah Malabar melahirkan inovasi yang bertajuk Sampah Menjadi Berkah, hal itu sebagai edukasi atau rangsangan terhadap masyarakat agar peduli sampah.

Inovasi dari Bank Sampah sendiri memiliki inovasi diantaranya, bisa menukar sampah dengan Token Listrik, pembayaran SPP, Pembelian Sembako, bahkan bisa membayar Zakat dengan sampah, terlebih bisa menukar sampah dengan pembayaran Pajak Kendaraan.

"Namanya Bank, kan artinya menyimpan, jadi para warga bisa membawa sampah yang masuk kategori, seperti dus, kertas, paku, besi, botol air mineral dan lainnya, itu dibawa ke Bank Sampah, kemudian kita timbang dan kita ganti dengan harga yang sesuai," katanya, Kamis (26/10/2023).

Kemudian, dari pihak Bank Sampah mengelola hasil pendapatan penukaran sampah warga dengan teknik yang telah diatur oleh struktur organisasi Bank Sampah Malabar.

Selain itu, pihak Bank Sampah Malabar telah melakukan koordinasi dengan pihak Samsat dalam pengurusan Pajak.

"Artinya secara spesifik, kita membantu warga dalam pembayaran pajak kendaraan hanya dengan menukar sampah kepada kita, contoh semisal si A telah mempunyai tabungan di Bank Sampah sebanyak 125 ribu, sedangkan pajak yang akan dibayar sebanyak 235 ribu, jadi kekurangannya itu bisa dibayarkan ke Bank Sampah secara tunai maupun menukar dengan sampah," paparnya.

Hal tersebut mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Respon positif itu dilontarkan oleh Kepala DLH, Aries Agung Sungkowo melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3, Ervan Rendy Wibowo, menurutnya, Inovasi yang dikeluarkan oleh Bank Sampah Malabar patut diberikan apresiasi. Hal itu dinilai bisa menjadi motivasi bagi warga bahkan bagi bank-bank sampah lainnya.

Menurugnya, Bank Sampah yang ada di Kabupaten Bondowoso bisa secara aktif memanfaatkan ide-ide dan gagasan agar masyarakat secara aktif ikut berperan dan peduli akan sampah.

"Intinya kita memberikan Apresiasi terhadap inovasi yang dikeluarkan oleh Bank Sampah Malabar, " ucapnya.

Selain itu, Ervan berharap kepada seluruh Bank Sampah yang ada di Kabupaten Bondowoso agar bisa memberikan ide dan gagasan seperti yang dilakukan oleh Bank Sampah Malabar.

Kendati demikian, dirinya tidak memungkiri,  selain Bank Sampah Malabar, juga ada Bank Sampah lainnya yang memiliki inovasi-inovasi, seperti halnya Bank Sampah di Wonosari.

"Kami harapkan Bank Sampah yang ada di Kabupaten Bondowoso bisa memberikan inovasi-inovasi seperti yang dikeluarkan oleh Bank Sampah Malabar," pungkasnya. (eko)