JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar pasar beras murah di Kecamatan Waru, Pamekasan. Kegiatan yang dikenal dengan operasi pasar murah tersebut bertujuan untuk menekan inflasi harga beras di wilayah Bumi Gerbang Salam, Selasa (27/2).

Pantauan Jatimpos.co, operasi pasar murah itu tampak dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin, hadir pula Kepala Diskominfo, Nur Hidajatul Firdaus, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Nolo Garnito, Kepala Satpol PP dan Damkar, Mohammad Yusuf Wibiseno, dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Pj Bupati Pamekasan, Masrukin mengatakan, beberapa bulan terakhir, harga beras di Kabupaten Pamekasan mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal itu, lanjut Mantan Sekda Pamekasan itu, kenaikan harga beras tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Pamekasan. Akan tetapi, kenaikan itu hampir menyeluruh di Indonesia.

Oleh karenanya, Pemkab Pamekasan berinisiatif mengambil langkah cepat untuk meringankan beban masyarakat dengan cara menggelar operasi pasar beras murah.

"Pertama kita operasi pasar ya beras dari bulog dengan harga eceran terendah, volumenya 8 ton seperti biasa," ujar mantan Sekretaris DPRD Pamekasan itu.

Dikatakannya, melalui operasi pasar murah ini bisa meringankan beban masyarakat. Setidaknya, pengeluaran warga bisa ditekan. Termasuk anggaran untuk belanja beras bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya. Seperti kebutuhan menjelang bulan suci ramadhan.

"Mereka rela antre demi mendapatkan beras murah. Agar tertib, panitia menyiapkan kupon yang dibagi-bagikan ke warga sekitar. Setiap orang mendapatkan dua kupon yang ditukar dengan dua kantong beras berukuran masing-masing 5 kilogram," jelas Masrukin.

Lebih lanjut, Masrukin berharap masyarakat tidak panik dengan lonjakan harga beras. Menurutnya, Pemkab Pamekasan telah menyiapkan skema untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya melalui kerjasama dengan Perum Bulog untuk menggelar operasi pasar secara berkala.

Kata dia, operasi pasar itu tidak menganggu laju perekonomian pedagang beras di pasar. Karenanya, jumlah beras murah yang didistribusikan kepada masyarakat hanya dibatasi sebanyak 8 ton.

"Ini juga salah satu upaya kita untuk menekan harga beras di pasaran, sehingga dalam satu bulan ke depan kebutuhan masyarakat terpenuhi," pungkasnya. (did)