JATIMPOS.CO/SUMENEP - Guna mengolah sampah secara maksimal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, rencanakan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Bangunan itu nantinya bakal menelan dana hingga miliaran rupiah itu akan mengolah sampah dari setuap penjuru Sumenep. Baik sampah yang dihasilkan kelurga maupun secara umum.
 
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Sumenep, Dedi menyampaikan bahwa, volume sampah di Sumenep mencapai 36 ton perhari.
 
"36 ton itu dari 7 layanan DLH, yaitu Kecamatan Kota Sumenep, Batuan, Kalianget, Saronggi, Bluto, Gapura dan Manding. Untuk wilayah yang agak keluar belum kita layani karena keterbatasan sarana dan anggaran," katanya.
 
Dedi memaparkan, pada tahun 2020, land field TPA Sumenep pernah mengalami overload. Namun hal itu masih bisa diatasi mengingat volume sampah masih dapat ditampung.
 
"Sampah yang dari pemulung juga hanya bisa sampai 700 kg hingga 1 ton yang dikelola baik itu jadi kompos dan barang-barang yang masih memiliki nilai ekonomis," paparnya.
 
Kendati demikian, pihaknya akan segera merencanakan dan mengajukan anggaran pada pemerintah pusat untuk membangun TPST. Dengan harapan sampah overload tidak terulang kembali.
 
"Kita sudah mengajukan anggaran senilai Rp25 miliar ke APBN di tahun 2025 nanti untuk pembangunan TPST," tutupnya (Dam)