JATIMPOS.CO/JEMBER - Ratusan hektar sawah di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wuluhan, Jember mengalami kerusakan dan terancam gagal panen pasca diserang jutaan hamba jenis burung emprit. Hama tersebut merusak dan memakan gabah padi yang masih berusia sekitar 70 hari.

Ketua Kelompok Tani Margomulyo Maryono mengatakan, ribuan Burung Emprit tersebut menyerang dengan cara menghisap biji padi dan merontokkan gabah yang ada pada tanaman padi

"Serangan ini baru pertama kali, tidak pernah ada serangan hama seperti ini sebelumnya. Burung-burung Emprit itu menyerang secara berkelompok. Mereka menghisap biji padi sampai kempes, sebagian gabah juga rontok," ujar Maryono.

"Kalau tanaman padi yang diserang rata-rata berusia 70 sampai 80 hari dan yang warnanya sudah agak menguning. Ya bisa saja gagal panen kalau begini terus," tambahnya.

Lebih lanjut, Maryono mengatakan, hama burung tersebut biasanya menyerang tanaman padi saat pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB dan sore hari pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB.

"Biasanya serangannya itu pagi dan sore. Kalau cara yang kita lakukan untuk mengusir hama tersebut biasanya memasang orang-orangan sawah dan membunyikan kaleng-kaleng bekas. Tapi kalau Burung Emprit ini sepertinya nggak mempan," ujarnya.

Tak hanya itu, kata Maryono, serangan hama tersebut juga merugikan para petani di wilayah Wuluhan hingga mencapai puluhan juta rupiah.

"Kalau tanaman padi yang sudah terlanjur diserang ya nggak bisa kita apa-apakan, potensi untuk panennya juga tipis. Kalau kerugian nggak bisa dihitung, yang jelas bisa sampai puluhan juta rupiah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Jember Imam Sudarmaji mengatakan, pihaknya akan meninjau daerah mana saja yang terkena serangan hama serupa.

"Ya kita pastikan dulu daerah mana saja yang terkena serangan hama Burung Emprit ini dan bentuk serangannya seperti apa, baru nanti kita carikan solusi untuk para petani, termasuk membasmi hama-hama tersebut," ungkapnya singkat. (Ari).