JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan terpaksa menerima keputusan dari BPJS Kesehatan untuk menghentikan shift 4 layanan cuci darah di rumah sakit tersebut.

Hal ini seperti disampaikan, Direktur RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr. Raden Budi Santoso pada Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, meskipun RSUD Smart Pamekasan telah lama memberikan pelayanan hingga shift 4 untuk membantu pasien, BPJS Kesehatan menilai bahwa rumah sakit tersebut belum memenuhi standar operasional prosedur (SOP) karena salah satu perawat belum memiliki sertifikat pelatihan.

"BPJS meminta kami untuk memenuhi SOP, namun pelatihan untuk perawat tersebut masih antri dan membutuhkan waktu lama," kata dr. Budi.

dr. Budi menambahkan bahwa penambahan SDM, alat kesehatan, dan ruangan dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi standar BPJS. Namun, hal ini membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang.

"Untuk meningkatkan pelayanan, kami membutuhkan penambahan SDM, alat kesehatan, dan ruangan. Namun, hal ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat," ujarnya.

Setelah penutupan shift 4, RSUD Smart Pamekasan telah membantu merujuk pasien ke rumah sakit lain yang menyediakan layanan hemodialisis (HD). dr. Budi berharap bahwa pasien dapat tetap mendapatkan pelayanan yang baik meskipun dengan penutupan shift 4.

Sebelumnya, BPJS Pamekasan memberikan rekomendasi kepada RSUD Smart Pamekasan agar sif 4 pada layanan cuci darah bisa kembali dibuka. rekondisi tersebut yaitu Penambahan Tenaga Kesehatan (Nakes), penambahan Alat Kesehatan (Alkes) HD dan Ruangan. Jika 3 rekomendasi tersebut tidak bisa dipenuhi maka, BPJS menganjurkan agar memberikan rujukan ke rumah sakit lain. (did).