JATIMPOS.CO/TUBAN – Pendistribusian beras dari program bantuan pangan nontunai (BPNT) kembali digulirkan di Kecamatan Singgahan. Sedikitnya ada 4500 sak beras medium dengan bobot 15 Kg/sak akan disalurkan ke keluarga penerima manfaat (KPM) melalui agen.

Bertempat di Pendopo Kecamatan Singgahan beras dari supplier dicek ulang oleh jajaran dinas sosial, camat, Kapolsek, Danramil dan didampingi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) setempat pada Kamis (09/07).

Kepada jatimpos.co Ketua paguyuban agen Kecamatan Singgahan Saryadi Susilo menyampaikan selama ini beras yang dikirim oleh supplier sesuai standart yang ditentukan. Bilamana kualitasnya tidak sesuai maka paguyuban berhak menolak. Itu pun berlaku pada komoditas lainnya.

“Selama program BPNT bergulir, di Kecamatan Singgahan belum pernah menerima beras berkualitas rendah,” kata Saryadi di pendopo Kecamatan Singgahan.

Secara reguler, sambung dia, pihaknya secara aktif mengevaluasi dan koordinasi bersama agen, tim kecamatan, dan TKSK. Komoditi tahu, tempe, daging juga menjadi perhatian paguyuban.

“Kita menjaga jangan sampai kualitas bantuan sosial ini memburuk, maka koordinasi sangat penting,” tambah dia.

Salah satu agen, Fatimah, menceritakan bahwa kualitas beras yang dia terima dari supplier sudah sesuai kententuan standart beras medium. Selama dia jadi agen tidak pernah ada komplain dari KPM. Baik itu komoditi beras, daging, telur, tahu, dan tempe.

“Kualitasnya harus tetap dijaga,” kata Fatimah yang melayani 600 KPM di lingkungan desanya.

Kualitas maupun kuantitas beras medium yang dikirim Dinas Sosial melalui supplier, Camat Singggahan Gaguk Hariyanto menanggapi sudah sesuai standart. Supplier membuka ruang lebar jika di bawah ditemukan beras berkualitas rendah akan diganti. Meminimalisir hal itu, pihak Forpimcam getol berkoordinasi dengan pihak terkait yang membidangi bantuan sosial ini. Bila ditemukan komoditi yang tidak sesuai standart, pihaknya akan mengangkat “kartu kuning” kepada supplier.

“Kami mengapresiasi supplier karena menjaga kualitas,” kata camat yang pernah berdinas di Dispemas Tuban.

TKSK Singgahan Arifatul Khoiriyah mengatakan beras yang diterima agen per hari ini sebanyak 4500 sak yang akan disalurkan ke KPM. Setelah pendisitribusian beras ini selanjutnya akan dikirim komoditi telur, tahu, tempe, dan daging. Setelah seluruh kamoditi terkumpul, pihak agen akan menginformasikan ke KPM untuk diterimakan.

“Penyalurannya ke KPM menunggu komoditas lainnya,” jelasnya.

Kata dia, meski secara data ada sekitar 5 ribu KPM, namun hal ini menyesuaikan dengan data penerima dari kemensos karena berkaitan dengan kartu yang dimiliki KPM. Apakah sudah diinject apa belum. Secara kualitas komoditi sudah sesuai ketentuan dan syarat dalam aturan. Namun secara system dia menyadari ada beberapa catatan yang masih dalam proses pembenahan.

Seperti diketahui di Kecamatan Singgahan berdasarkan sumber yang disebutkan TKSK ada sebanyak 5336 KPM namun penerimanya ada sekitar 4500 KPM. Data sisanya masih dalam tahap validasi oleh system.

Secara rinci masing-masing KPM menerima Rp 200 ribu dengan komposisi 15 Kg beras medium, telur 1,5 Kg, daging, dan beberapa protein nabati lainnya. Selanjutnya bantuan ini akan dibagikan oleh 17 agen di Kecamatan Singgahan untuk kemudian disalurkan KPM. (min)