JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Saat ini RSUD Smart (dr.Slamet Martodirdjo) Pamekasan hanya merawat 5 orang pasien Covid-19. Berkurangnya jumlah pasien yang dirawat merupakan dampak dari prosedur baru Kemenkes RI terkait standar kesembuhan pasien terinfeksi Covid-19.


Ketua atgas Penanganan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat, menjelaskan, dari lima orang pasien itu seorang diantaranya terkonfirmasi terinfeksi Covid-19, sementara empat lainnya berstatus suspect.

"Dengan prosedur baru Kemenkes, pasien yang kami rawat banyak yang sembuh. Saat ini hanya ada lima orang pasien yang dirawat," tutur dr Saiful, Rabu (12/8/2020).

Prosedur baru Kemenkas, menurut dr Saiful, berdampak siginifikan pada jumlah pasien yang dirawat. Sebelum ada prosedur baru, pasien harus menjalani dua kali swab dan hasilnya harus bersih. Selama menunggu hasil swab, pasien terus dirawat di rumah sakit. Realita ini berdampak pada menumpuknya pasien.

"Sekarang setelah terbitnya prosedur baru Kemenkes, pasien dengan gejala ringan hanya cukup menjalani isolasi mandiri selama 10 hari, lalu kemudian otomatis dinyatakan sembuh," terang dr Saiful.

Selama ini, RSUD Smart Pamekasan, menyiapkan 25 TT (tempat Tidur) di dua paviliun dan satu ruangan khusus isolasi pasien terinfeksi Covid-19. Sejak prosedur baru Kemenkes, banyak tempat tidur yang kosong.

"Sebelum terbitnya prosedur baru Kemenkes, kami pernah harus menumpuk dua pasien dalam satu ruangan karena banyaknya pasien Covid-19. Sekarang hanya ada lima tempat tidur yang masih ditempat pasien Covid-19," imbuhnya.

Menurut dr Saiful, prosedur baru Kemenkes terkait Covid-19 itu merupakan kebijakan baru Kemenkes dan telah melalui kajian dan penelitian WHO. (did/ap)