JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Puluhan mahasiswa dan pemuda mendemo Kantor Bank Negara Indonesia Cabang Pamekasan, Jawa Timur. Mereka mendesak Kepala BNI Cabang Pamekasan untuk segera mencabut E-warung penyalur Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang dinilai bermasalah, di Kabupaten Pamekasan.
Korlap Aksi Demo Abdurrahman mengatakan, demo ke kantor bank BNI tersebut membawa beberapa tuntutan, bahkan ia juga mengaku telah melakukan investigasi ke lapangan.
"Di persoalan ini dalam perekrutan e warung itu kami nilai banyak menuai masalah karena syarat utama untuk menjadi agen harus mempunyai toko baik itu toko kelontong maupun toko renteng. Akan tetapi, di lapangan banyak yang tidak memenuhi syarat," kata Abdurrahman, Kamis (24/9/2020).
Menurutnya, ada sekira 15 E-warung yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan yang dinilai tidak memiliki toko, hanya saja dari jumlah E-warung tersebut memberikan foto toko orang lain.
"Kalau seperti itu sudah menyalahi aturan. Karena mereka menggunakan foto toko orang lain," papar Arman sapaan akrabnya.
Terpisah, Kepala Bank BNI Cabang Pamekasan Mohammad Kotib mengucapkan terima kasih kepada teman-teman aksi. Karena ia akan menindaklanjuti mengenai E-warung yang dinilai tidak memenuhi syarat.
"Saya menyambut baik dan akan melakukan pendataan, bahkan setelah ini saya akan mengumpulkan staf yang berhubungan langsung dengan pihak E-warung untuk segera mendata. Kalau benar-benar diketahui maka selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan mengirimkan surat teguran. Apabila surat teguran itu tidak diindahkan maka akan dilakukan penutupan menu program BPNT," tutupnya. (did)