JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, belum bisa memastikan akan adanya luapan air sungai atau banjir seperti pada musim penghujan sebelumnya, di Kabupaten Pamekasan.
Terjadinya luapan air sungai sebelumnya, diduga kuat karena adanya cuaca ekstrim atau hujan lebat yang terus-menerus mengguyur wilayah Pamekasan bagian Utara (Pantura) yang berbarengan dengan kondisi air laut pasang di bagian selatan. Sehingga menyebabkan air sungai di beberapa titik kabupaten Pamekasan meluap hingga ke permukiman penduduk.
Kalaksa BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus mengatakan, terjadinya banjir itu sangat sulit untuk diprediksi, sebab bencana banjir itu berkaitan dengan curah hujan yang terjadi di kabupaten Pamekasan bagian Utara.
"Jadi mengenai luapan itu berkaitan dengan kondisi Cuaca yang terjadi di Pamekasan khususnya cuaca di daerah Utara Pamekasan yang berkaitan dengan air laut yang sedang pasang di selatan," kata Kalaksa BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus, Kamis (10/12/2020).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah melakukan beberapa upaya untuk meminimalisir terjadinya luapan air sungai di beberapa titik sungai yang berpotensi akan meluap. Salah satu program tersebut yaitu melakukan pembangunan, normalisasi sungai dan kemudian menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
"Pemerintah sedang melaksanakan program normalisasi sungai dan saluran serta peninggian prapen, sehingga luapan air itu bisa dibendung," paparnya.
Lebih jauh, Firdaus sapaan akrabnya, menuturkan, agar tidak terjadi bencana banjir, BPBD Pamekasan mengajak pihak-pihak terkait atau instansi terkait untuk tetap bersinergi menangani luapan air sungai. Agar, sungai di beberapa titik yang berpotensi meluap bisa diminimalisir.
"Tentunya penanganan luapan air itu harus bersinergi dengan beberapa dinas atau pihak-pihak terkait tidak hanya ditangani sendiri oleh BPBD," tutupnya. (did)