JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Kordinator Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Pamekasan, Hanafi, mengakui ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pamekasan, memilih mundur dari kepesertaan PKH. Setelah adanya verifikasi melalui labelisasi stiker PKH dan Sembako, di rumah penerima bansos.
Korkab Pendamping PKH Pamekasan, Hanafi, mengatakan, saat ini, labelisasi stiker PKH dan Sembako masih sedang berlangsung, di 13 Kecamatan yang berada di Kabupaten Pamekasan. Kendati demikian, sejumlah KPM memilih mundur dari kepesertaan bansos tersebut.
"Sekarang sedang berjalan proses labelisasi atau verifikasi, sehingga banyak yang memundurkan diri karena sudah merasa malu, punya kesadaran dan perubahan mindset," kata Korkab Pendamping PKH Kabupaten Pamekasan, Hanafi, Kamis (7/1/2021).
Menurut dia, data KPM PKH yang memilih untuk memundurkan diri kurang lebih 300 KPM. Namun, jumlah tersebut masih bersifat sementara, karena proses verifikasi di 13 Kecamatan masih terus berlangsung.
"Total yang memundurkan diri lebih dari 300 KPM, tapi sekarang proses verifikasi masih terus berjalan. Jadi belum kita rampungkan dari seluruh kecamatan," papar mantan aktivis PMII UIM itu.
Lebih jauh, ia berharap, adanya kegiatan labelisasi stiker ini bisa menjadi langkah positif untuk mengantisipasi terjadinya ketidak tepat sasaran dan menjadi wujud transparansi kepada publik.
"Sesuai arahan Bupati Pamekasan, agar data yang terverifikasi untuk dilakukan updating. Kemudian dilakukan transparansi sebagai kontrol publik, supaya masyarakat tahu siapa saja penerimanya. Jadi labelisasi di rumah KPM ini sebagai wujud transparansi dan mendorong kesadaran masyarakat," tutupnya. (did)