JATIMPOS.CO//PAMEKASAN - Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) mendemo dan meletakkan pakaian wanita berupa celana dalam dan bra, di depan pintu masuk Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura.
Demo tersebut menuntut Ketua Tikor (Totok Hartono) dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan agar segera mundur dari jabatannya. Sebab, permasalahan kasus dugaan monopoli prihal bantuan program non tunai (BPNT) atau E-warung di Kecamatan Kadur, Pamekasan pada tahun 2020 kemarin, belum ada tindakan tegas.
Selain itu, Kado pakaian wanita berupa celana dalam dan bra tersebut sebagai bentuk kekecewaan masa aksi kepada Ketua Tikor dan Kadinsos Pamekasan, lantaran masa aksi tak kunjung ditemui hingga membubarkan diri.
Korlap Aksi, Basri mengatakan, aksi ke Gedung Pemkab Pamekasan dalam rangka menindak lanjuti persoalan E-warung bantuan sembako, di wilayah Kecamatan Kadur, yang diduga melakukan monopoli. Namun, sampai saat ini persoalan tersebut terkesan dibiarkan oleh Ketua Tikor dan Dinsos Pamekasan.
"Tuntutan kami meminta persoalan dugaan monopoli prihal bantuan sembako yang dilakukan oleh pelaku E-warung segera dituntaskan dan kami juga meminta Ketua Tikor (Totok Hartono) dan Kepala Dinsos (Moch Tarsun) agar segera mundur dari jabatannya," kata Korlap Aksi, Basri, Rabu (24/2/2021).
Menurutnya, aksi dengan menggantungkan pakaian wanita di depan pintu masuk tersebut sebagai bentuk kekecewaannya kepada Ketua Tikor dan Kadinsos Pamekasan.
"Pakaian dalam ini sebagai bentuk kekecewaan kami kepada Pemkab Pamekasan, karena upaya kami dalam menyuarakan aspirasi masyarakat tidak ditemui dan tidak ada konfirmasi sebelumnya kepada kami," papar mantan aktivis HMI Madura itu.
Lebih jauh, Basri sapaan akrabnya, menegaskan, bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan kembali menggelar aksi dengan masa yang jauh lebih banyak.
" Kami tidak akan berhenti untuk melakukan aksi, jika persoalan ini belum tuntas," tutupnya.
Sementara, ketika wartawan Jatim pos hendak mengkonfirmasi kepada Kadinsos Pamekasan, Moh. Tarsun, prihal Demo tersebut, pihaknya enggan memberikan tanggapan secara jelas.
"Saya tidak tahu itu, saya baru datang dari lokasi tanah longsor," singkatnya. (did).