JATIMPOS.CO/PROBOLINGGO - Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943/2021 yang jatuh pada 15 Maret menjadi momen sakral keagamaan bagi umat Hindu. Hal ini juga diperingati oleh pemeluk Hindu suku tengger di Kabupaten Probolinggo.

Demi kekhusukan umat dalam menjalankan ritual tersebut, sesuai dengan hasil rapat koordinasi (rakor) antara Forkopimka Sukapura, tokoh masyarakat, Kepala Desa dan PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Probolinggo pada 5 Maret 2021, selama perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943/2021 akan dilakukan penutupan sementara akses ke kawasan Bromo bekerja sama dengan TN-BTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

" Penutupan sementara ini akan dimulai pada hari Minggu tanggal 14 Maret 2021 pukul 00.00 WIB sampai dengan hari Senin tanggal 15 Maret 2021 pukul 06.00 WIB,” kata Camat Sukapura Rochmad Widiarto.

Menurut Rochmad, demi mendukung kekhidmatan perayaan Hari Raya Nyepi tersebut, telah dilaksanakan koordinasi dengan masing-masing pemilik usaha obyek wisata di wilayah Kecamatan Sukapura bahwasannya akan dilaksanakan penutupan pintu masuk menuju TN-BTS.

" Penutupan pintu masuk ini dimulai dari pintu masuk Desa Wonokerto (selatan Ayam Bawangan) dan pertigaan pintu masuk menuju Desa Sariwani, Desa Pakel dan Kedasih,” jelasnya.

Lebih lanjut Rochmad menjelaskan selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi ini Forkopimka Sukapura mengharapkan kesediaan semua tempat usaha di wilayah Kecamatan Sukapura ikut berpartisipasi demi menjaga toleransi antar umat beragama dengan menutup sementara kegiatan di wilayah usahanya sampai selesainya kegiatan.

Pemkab melalui Kecamatan Sukapura telah melakukan koordinasi dengan para pemilik penginapan dan usaha wisata yang ada dikawasan Sukapura seperti Pujasera Whizz Hotel, Lava Hill, de Potrek, Bromorest dan Ayam Bawangan dan lainnya untuk bersedia ikut serta melaksanakan penutupan sementara usahanya dalam rangka menjaga toleransi umat beragama utamanya saat memperingati Hari Raya Nyepi ini. (Sf).