JATIMPOS.CO//BANYUWANGI- Sekitar 136 kepala desa di Bumi Blambangan yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Kepala Desa Se-Kabupaten Banyuwangi berkumpul di Balai Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 7/4/2021.

Dalam pertemuan kali ini juga dihadiri Irianto SH Ketua Komisi l DPRD Banyuwangi. Membahas tentang uji materi, karena masih banyak pasal-pasal Undang-Undang Desa yang belum berpihak kepada desa-desa Se-Kabupaten Banyuwangi khususnya dan se-Indonesia umumnya, pemerataan dari program-program yang ada di desa.

Riyono SH, Kepala Desa Kandangan selaku Ketua Forum Silaturahmi Kepala Desa dalam sambutannya atas nama Forum Silaturahmi Kepala Desa Banyuwangi (FSKDB) menyatakan, tujuannya untuk pergerakan kita yang terkait uji materi, masih banyak pasal-pasal Undang-Undang Desa yang belum berpihak kepada desa-desa Se-Kabupaten Banyuwangi khususnya dan se-Indonesia umumnya.

“Maka atas inisiator kepala desa semuanya maka terbentuklah Forum Silaturahmi Kepala Desa Banyuwangi (FSKDB). Jadi forum ini wadahnya Kepala Desa Se-Kabupaten Banyuwangi. Ke depan permasalahan-permasalahan desa Se-Kabupaten Banyuwangi dengan latar belakang dari kepala desa yang berbeda-beda ini mudah-mudahan ke depan wakil kita yang ada di DPRD bisa menyerap aspirasi yang ada di bawah,” ujarnya.

Dikatakan, adanya pemerataan dari program-program yang ada di desa. Konsep-konsep arah forum ini menjadi tempat curhat kepala desa. Forum ini dibentuk untuk membangun Banyuwangi ke depan yang lebih baik, karena Banyuwangi hebat, Banyuwangi tergenang, berada di pundak kita sebagai kepala desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi. “Hanya perlindungan inilah yang perlu kita bangun bersama-sama," ungkapnya.

Sementara Irianto SH dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada teman-teman atas terbentuknya Forum komunikasi. “Kami datang dari Komisi l berhimpitan langsung dengan pemerintahan, baik pemerintah desa ataupun kabupaten,” ungkapnya.

“Saya berpesan Banyuwangi ke depan melalui raja dan ratu kecil yang ada di desanya masing-masing bersinergi semua semata-mata untuk kepentingan Banyuwangi yang lebih baik. Salam dari pak ketua bahwa kepala desa adalah ujung tombak pemerintahan, mari kita bersinergi, mari kita bahu-membahu , bergotong royong tanpa dengan bergotong royong saya yakin segala sesuatu bentuk yang diinginkan tidak akan tercapai,” tambahnya.

Dan mendoakan bahwa apa yang diinginkan kepala desa bisa nyampek sesuai Undang-Undang tahun '75 dan saya minta ayolah jaga kerukunan antara kepala desa. Kepala desa merupakan suri tauladan di desanya masing-masing, demikian support juga spirit dari saya," cetusnya.

Kata Irianto SH, silahkan membuat forum apa saja yang penting tujuannya baik tidak ada yang dibedakan. Semua bentuk kegiatan skup Banyuwangi muara terakhir ada di pemerintah desa. Jadi kita tidak boleh mengesampingkan kepala desa, membuat kepala desa kerdil dan sebagainya.

“Kepala Desa itu ujung tombak tatanan kehidupan di masyarakat, tanpa kepala desa saya yakin tidak akan bisa berjalan. Makanya saya berpesan kepada kepala desa semua ayo bahu-membahu, hal seperti ini yang kita utamakan, kita yakin program ini yang disampaikan teman-teman kepala desa merupakan terbaik demi kepentingan desanya,” katanya.

Dan dalam pemerintahannya di desa bukan hanya wartawan saja yang ngawal tetapi masyarakat boleh ikut ngawal, ketika tatanan pemerintah desa tidak baik boleh menegur, tapi tidak boleh melapan enam ( 86 ), ini tidak boleh. Nanti ada kepala desa, namanya manusia itu ada kurang dan lebih, ketika berbicara kurang ya ojo dimanfaatne kekurangan itu, harus dibenahi, didiskusikan mana yang terbaik seperti itu. Saya pesen teman-teman wartawan bantu juga untuk mensosialisasikan terkait apa yang dikatakan pak Riyono dan teman-teman yang lain tadi ya," jelentreh politisi PDIP Dapil lll ini.

Di tempat terpisah Riyono SH mengatakan forum itu tujuannya wadahnya Kepala Desa se-Banyuwangi yang tidak ada perbedaan, baik sebagai ketua, wakil, pengurus atau anggota itu sama.

“Mewadahi permasalahan-permasalahan yang mungkin kurang di masing-masing desa karena latar belakangnya berbeda. Dengan latar belakang yang berbeda masuk di desa berarti kita itu sama dalam rangka mengembangkan desa-desa Se-Kabupaten Banyuwangi,” katanya.

Kita mengakomodir sejak berdiri tanggal 25 februari 2021. Sedangkan pertemuan hari ini yang pertama pembagian jaket, topi dengan logo Forum Silaturahmi Kepala Desa Banyuwangi yang mana sumber dananya dapat bantuan dari PT BSI, juga pembahasan AD/ART daripada forum silaturahmi.

“Dimana forum kita bentuk secara bertahap bagaimana kita itu sebagai desa, kepala desa Se-Kabupaten Banyuwangi betul-betul bisa mewarnai Banyuwangi dengan tata kelola pemerintah desa yang sesuai dengan anjuran dari pemerintah. 136 desa yang bergabung di group forum yang mewakili dari seluruh kecamatan juga desa,” ungkapnya.

Dan pertemuan hari ini untuk mengkaji setelah dikaji kita diskusikan forum kita daftarkan ke Kesbangpol bahwa di Banyuwangi ada FSKDB ( Forum Silaturahmi Kepala Desa Banyuwangi ). “Kalau memang nanti arah ke Menkumham ya saya daftarkan ke Menkumham, tergantung teman-teman Kepala Desa Se-Kabupaten Banyuwangi forum ini mau dibawa kemana," pungkas orang nomer satu di Desa Kandangan. (jok)