JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - H. Anas Thahir Anggota DPR RI Fraksi PPP bersama BKKBN Provinsi Jawa Timur melakukan sosialisasi penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran bangga kencana, di Desa Karanganyar, Bondowoso, Selasa (4/5/2021).

Dalam sosialisasi tersebut, Anas Thahir mengingatkan agar masyarakat bisa bekerja sama untuk menurunkan angka stunting, mengingat Bondowoso adalah Kabupaten tertinggi anggka stunting se Jawa Timur.

"Acara seperti ini mudah-mudahan bisa berkesinambungan demi menciptakan keluarga yang berkualitas. Bkkbn sudah berhasil menurunkan angka stunting di Jawa Timur, namun Bondowoso saat ini masih menduduki peringkat tertinggi angka stunting," katanya.

Penekanan angka stunting menjadi sebuah program preoritas bapak Jokowi, karena angka stunting kita masih tinggi, di tahun 2013 masih dalam angka 37 persen.

"Alhamdulillah hasil kerja keras BKKBN di tahun 2020 turun menjadi 27,67 persen, jadi dalam 9 tahun terahir Bkkbn mampu menurunkan angka 10 persen dari stunting kita, maka dari itu diperlukan kerja sama pemerintah dengan masyarakat untuk menurunkan angka stunting kita," ujarnya.

Sementara menurut Martin Suanta Direktur Bina Kualitas Pelayanan BKKBN mengatakan bahwa Bkkbn diberikan amanah oleh bapak Jokowi untuk menjadi ketua percepatan dalam menangani angka stunting di Indonesia.

"Kita disuruh mampu menurunkan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2024, maka dari itu selama dua bulan tim kita sedang melaksanakan pendataan keluarga 2021, bagaimana pemerintah bisa mengukur parameter demografi untuk mendata angka kematian bayi, anak dan ibu," ungkapnya.

Kalau kita bekerja sendiri, sangat mustahil untuk mencapai angka 14 persen, tapi alhamdulillah berkat kerja sama dari komisi 9 kita bisa sosialisasi di beberapa daerah.

"BKKBN tidak bisa bekerja sendiri, makanya dengan hebatnya komisi 9 DPR RI mengajak kita sosialisasi kebeberapa daerah seperti, Banyuwangi, Mojokerto, Situbondo, Probolinggo, Bondowoso dan Kabupaten Lainnya, kita teriakan kepada ibu-ibu tentang bahaya stunting dan cara mencegahnya," pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Bina Kualitas Pelayanan BKKBN pusat, Kepala Bkkbn Jawa Timur, Kepala Dinas PPKB Bondowoso, Ketua DPC PPP Bondowoso serta segenap undangan lainnya. (eko)