JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Wangliwung Community sasar rumah warga terdampak pandemi Covid-19, berikan 200 paket sembako dan uang tunai. Ratusan paket sembako dan uang tunai itu diberikan di dua titik kelurahan, meliputi Kelurahan Bugih RT 03, RW 04 dan Kelurahan Lawangan Daya RT 10, RW 04, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Aksi sosial ini bertemakan hastag Pamekasan berbagi. Dengan mendukung langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi pencegahan penyebaran Covid-19 dan meringankan beban masyarakat Pamekasan ditengah penerapan PPKM Darurat.
Kordinator Pelaksana, Hendra Sudho mengatakan, aksi bagi-bagi ratusan paket sembako dan uang tunai ini dalam rangka meringankan beban masyarakat Pamekasan. Sebab, hadirnya pandemi Covid-19 ini sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
"Bingkisan sembako itu diberikan oleh Wangliwung Community Pamekasan yang tergabung dari beberapa elemen kepemudaan yang peduli terhadap situasi dan kondisi saat ini. Kalau kita berharap terlalu banyak kepada apa yang dilakukan oleh pemerintah, kiranya kita tidak menjadi arif," kata Hendra kepada jatimpos.co, usai membagikan paket sembako dan uang tunai kepada masyarakat, Jumat (06/08/2021).
Personel Wangliwung Community saat menyerahkan Bansos kepada Lurah Lawangan Daya.
-----------------------------
Menurutnya, ratusan paket sembako yang diberikan kepada masyarakat tersebut merupakan hasil sumbangsih dari anggota Wangliwung Community. Kendati demikian, kegiatan berbagi ini akan terus dilakukan secara continue dengan tujuan untuk membantu mewujudkan kebutuhan pokok masyarakat.
"Kami juga ingin mengajak kepada elemen-elemen masyarakat di Bumi Gerbang Salam agar ikut serta menyisihkan sebagian rezekinya kepada masyarakat yang terdampak," paparnya.
Terpisah, Koordinator Utama Wangliwung Community, Basuni menyampaikan, aksi sosial dengan hastag Pamekasan berbagi merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah dan wujud kepedulian kepada masyarakat Pamekasan.
"Kami ingin membantu apa yang tengah dilakukan oleh pemerintah saat ini. Namun, disini yang perlu digarisbawahi adalah hastag (#) pamekasan berbagi. Kenapa kami itu bersepakat untuk memakai #pamekasan berbagi? karena kalau tidak dimulai dari kita, tidak dimulai dari Pamekasan, kapan lagi dan siapa lagi," tutur mantan aktivis GMNI itu.
Lebih lanjut ia berharap, semoga #Pamekasan berbagi ini menjadi embrio awal, bahwa #Pamekasan berbagi ini bisa mengetuk hati nurani elemen-elemen masyarakat yang lain untuk berbagi.
"Pamekasan itu harus berbagi, menjadi hebat harus berbagi dan menjadi bagaimanapun harus berbagi," pungkasnya. (did)