JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam kembali blusukan ke rumah-rumah warga terdampak banjir di Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Setiba di lokasi, Bupati Baddrut Tamam bersama rombongannya menyerahkan paket bantuan kepada 28 warga terdampak banjir tersebut.
Usai Blusukan, orang nomer satu di Bumi Gerbang Salam beserta rombongannya langsung meninjau pembangunan jembatan gantung di Kelurahan Kowel, Pamekasan.
Jembatan gantung tersebut merupakan akses penghubung dua kelurahan. Yaitu Kelurahan Kowel dan Gladak Anyar.
Pantauan wartawan jatimpos.co, kedatangan Mas Tamam sapaan akrab Bupati Pamekasan, tampak didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pamekasan, Taufikurrahman, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Amin Jabir, dan jajaran aparatur dari Kelurahan Kowel.
Setiba di lokasi, kedatangannya bersamaan dengan hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Namun, hujan deras itu tidak mengurungkan niat bupati untuk mengecek langsung proses pembangunan jembatan penghubung dua kelurahan itu.
Buktinya, Mas Tamam terlihat bersikukuh berjalan kaki menerobos hujan dengan menggunakan payung sebagai pelindung diri. Usai meninjau proyek tersebut, bupati kemudian beristirahat di rumah warga sembari menyerap aspirasi masyarakat.
"Kita melihat finishing jembatan layang di Kelurahan Kowel menuju Kelurahan Gladak Anyar, sekitar 60 meter jembatan ini dibangun dan harapan kita bulan februari ini sudah selesai," kata bupati saat berada di lokasi.
Dikatakan, pihaknya akan melakukan studi kelayakan atas kelanjutan pembangunan jalan di seberang jembatan untuk kelancaran akses masyarakat antar dua kelurahan tersebut.
"Setelah itu, kita mau melakukan fasibility studies tentang kemungkinan akses sebelah barat jembatan ini bisa diperbaiki. Nah, nanti mau diperbaiki dengan paving, pengerasan atau hotmix itu nunggu hasil kajian yang akan dilakukan oleh dinas," tandasnya.
Bupati murah senyum ini menyampaikan, pihaknya akan berupaya untuk terus membangun infrastruktur jembatan di daerahnya yang dapat dilalui roda dua atau roda tiga. Karena jembatan layang seperti yang sedang dibangun di Kelurahan Kowel belum bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Harapan saya, akses jalan seperti ini bisa terus dibangun oleh pemerintah kabupaten untuk mendorong, tidak hanya untuk akses orang, tapi akses barang, becak bisa masuk, roda tiga bisa masuk, kalau mobil belum bisa masuk di sini," tambahnya.
Dia berharap, masyarakat turut menjaga fasilitas yang dibangun pemerintah agar tidak mudah rusak. Apabila jembatan yang dibangun itu cepat rusak akibat ulah masyarakat dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat juga.
"Besar harapan saya, beberapa hal yang dibangun oleh pemerintah ini bisa dijaga oleh masyarakat. Ini bukan untuk pemerintah, tapi untuk masyarakat. Cara menjaganya dengan tidak mengambil beberapa besi ini, kalau besinya diambil bisa cepat rusak," harapnya.
Pihaknya menargetkan, setiap tahun ada dua pembangunan jembatan di daerahnya yang dibangun oleh pemerintah untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Misalnya tahun ini ada dua, di Jambringin (Proppo, red) dan di sini," pungkasnya.
Diketahui, Kemudian, Mas Tamam beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju kecamatan Kadur untuk menyerahkan bantuan sosial kepada keluarga yang rumahnya rusak akibat puting beliung. (did)