JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Untuk menarik minat masyarakat Kabupaten Pamekasan dalam mengikuti kegiatan vaksinasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menyiapkan berbagai macam jenis hadiah, mulai dari sepeda motor, kulkas dan sejumlah hadiah lainnya.

Pelaksanaan vaksinasi berhadiah itu rencananya akan dimulai pada bulan februari sampai maret mendatang di 61 titik yang tersebar di 13 kecamatan, dengan target capaian vaksinasi 70 persen warga Pamekasan setelah vaksinasi berhadiah selesai.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam pada saat menggelar rapat  koordinasi Satgas Covid-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pamekasan, di Peringgitan Dalam Mandhapa Agung Ronggosukowati.

Pantauan di lokasi, rapat satgas Covid-19 tersebut tampak diikuti oleh dina kesehatan, camat, kapolsek, danramil, dan kepala puskesmas dari 13 kecamatan di Pamekasan, serta beberapa pihak terkait lainnya.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya berencana untuk pelaksanaan vaksinasi berhadiah sepeda motor, kulkas dan lain-lain bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar kekebalan tubuh mereka tetap terjaga di tengah pandemi covid-19 yang belum berakhir.

Vaksinasi berhadiah itu berawal dari diskusi antara forkopimda seiring rendahnya capaian vaksinasi di Pamekasan. Padahal, vaksinasi ini penting untuk melindungi masyarakat dari wabah covid-19. Apalagi, ada varian baru bernama Omicron yang sedang membayangi dalam segala aktivitas saat ini.

"Kenapa kita lakukan itu? Karena semangat kita ini, yang pertama semangat membangun herd immunity, itu yang paling prinsip. Kedua, semangat kemanusiaan, semangat kemanusiaan yang diatur oleh undang-undang," katanya saat memberikan sambutan, Sabtu (15/1/2022).

Bupati yang akrab disapa Mas Taman ini menyampaikan, segala kebutuhan konsumsi selama pelaksanaan vaksinasi berhadiah menggunakan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dirintis masyarakat. Sehingga, adanya vaksinasi ini berdampak terhadap perputaran ekonomi masyarakat.

"Yang paling penting, belinya di masyarakat bawah. Jangan beli di toko, ini nambah tugas sebenarnya ke kita, kalau ingin ringan kan cukup beli di toko selesai. Tapi, ini biar semuanya dapat, sehingga rakyat yang usaha ini dapat untung selama pelaksanaan vaksinasi," ungkapnya.

Produk UMKM yang dapat digunakan selama pelaksanaan vaksinasi tidak hanya binaan dinas koperasi dan UKM, melainkan bisa memaksimalkan UMKM binaan camat, polsek, maupun danramil yang ada di desa-desa.

"Saya minta masukan dari semuanya, camat, polsek, danramil, puskesmas atas cara pendekatan atau cara yang begini ini (vaksinasi berhadiah, red), " pungkasnya. (did)