JATIMPOS.CO//JAKARTA - Panitia Pengusul Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Fransiskus Xaverius Seda menggelar seminar nasional dengan tema “Jejak Frans Seda.”
Phillip Gobang dalam sambutannya sebagai ketua panitia menyampaikan secara tegas, Frans Seda adalah sosok inspirator bagi kalangan muda.
“Anak-anak muda kita ternyata memiliki antusiasme yang besar untuk mengenal siapa tokoh ini sebenarnya dan menariknya setelah mereka mengetahui siapa Fran Seda yang sebenarnya, mereka menemukan satu kata bahwa sosok ini memberi inspirasi,” tutur Phillip dalam sambutan ketua panitia pembukaan seminar nasional Jejak Frans Seda di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Ketertarikan kalangan muda terhadap sosok Frans Seda yang diekspresikan dalam berbagai cara, demikian Phillip, merupakan nilai positif yang menghidupkan.
“Menariknya ketika kami mengundang mereka untuk mengeksploitasi sosok Frans Seda dengan menggunakan google dan media online, mereka kemudian mengekspresikan toko ini dalam berbagai bentuk seperti menulis puisi, menulis cerpen, menulis esai dan bahkan membuat sketsa wajah bapak Frans Seda,” tutur Philip.
Terkait pengusulan gelar pahlawan nasional, Philip Gobang menyampaikan hal itu telah dilakukan sejak tahun 2012 hingga saat ini.
“Sebetulnya, beberapa bulan sejak berpulangnya Bapak Frans Seda, sudah ada usul inisiatif dari pemerintah daerah Provinsi NTT untuk mengajukan pencalonan Bapak Frans Seda sebagai pahlawan nasional. Usul itu kemudian dikomplitkan oleh Pemda NTT bekerjasama dengan kampus UNDANA Kupang dan rekomendasinya dikirim oleh bapak gubernur kepada presiden melalui Kementerian Sosial pada tahun 2012 yang lalu, ucapnya.
Lebih lanjut Philip Gobang menjelaskan proses pengajuan ini tidak berjalan mulus karena terhalang oleh beberapa hal.
“Ada beberapa bagian dari dokumen pengajuan tersebut yang dinilai belum cukup lengkap. Karena itu, proses pencalonan tersebut kemudian tidak dapat ditindaklanjuti dan dikembalikan ke Pemda NTT. Pada tahun 2021 dengan terbentuknya tim kecil yang kembali menyusun biografi Frans Seda. Panitia pengusul tersebut mulai menelusuri kembali dokumen yang pernah diajukan pada 2012 yang lalu. Kami coba menetapkan seluruh rangkaian seminar sebagai bagian dari proses pengajuan dan pada saat yang sama ada satu tim kecil yang sedang bekerja menyusun naskah akademik biografi atau sejarah hidup dari Bapak Frans Seda,” jelasnya.
Phillip Gobang yang juga merupakan Staf Khusus Menkominfo menyampaikan, seminar ini merupakan kali keempat dilaksanakannya, dimana seminar serupa telah dilakukan di 3 kampus lainnya.
“Seminar pertama kita lakukan di kampus IFTK Ledalero pada 12 November yg lalu, kemudian yang kedua di kampus Universitas Nusa Nipa Maumere pada 15 November yg lalu, kemudian yang ketiga di kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dan pada hari ini dilaksanakan di kampus Universitas Katolik Atma jaya Jakarta,” tutur Phillip.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut, Menkominfo RI, Johnny G. Plate; Menteri Keuangan RI yang diwakili oleh Staf Khusus Kemenkeu, Yustinus Prastowo; Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI, Edi Suharto, Ph.D; Rektor Universitas Islam Indonesia Internasional, Prof.Dr. Komaruddin; Ketua STFT Widya Sasana Malang, Prof. Dr. FX Eko Armada Riyanto, CM; dan penulis, peneliti Sosial, Yosep Stanley Adi Prasetyo serta Rektor UNIKA Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko.(iz)