JATIMPOS.CO//JAKARTA- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah saat ini terus mengembangkan kebijakan domestik demand dari produk kelapa sawit, antaralain pengembangan Biodiesel B30 sebagai salah satu alternatif BBM untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil.
Hal itu dikemukakan Menko Bidang Perekonomian pada webinar series dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Sabtu (6/2/21) melalui zoom. Pada HPN ini PWI bekerja sama dengan BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) dengan tema “Peran Kelapa Sawit Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional”.
Selain Airlangga Hartanto (Menko Perekonomian), juga hadir sebagai pembicara Edi Wibowo (direktur penyaluran dana BPDPKS), Hendry Ch Bangun ( Wakil Ketua Dewan Pers)
Menurut Airlangga, kebijakan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah mengurangi emisi karbon, serta mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan rendah karbon yang ramah lingkungan. "Kelapa sawit menjadi penyumbang devisa terbesar dan ekonomi positif bagi bangsa indonesia" imbuh Airlangga.
Sementara itu Edi Wibowo mengemukakan, Produktifitas kelapa sawit indonesia terutama perkebunan rakyat masih tergolong rendah,oleh karena itu perlu peningkatan produktivitas dan keberlanjutan industri sawit nasional serta diperlukan peran sumber daya manusia yang unggul,terampil, profesional dan mempunyai dedikasi perkebunan..
Dalam kaitannya dengan pemberitaan yang beredar di masyarakat masih terdapat stigma dan pemberitaan negatif tentang kelapa sawit, Hendry Ch Bangun berpendapat bahwa harus ada pengawalan informasi terkait pemberitaan yang ada.
"Antara pers dan BPDPKS harus meningkatkan manajemen komunikasi yang bajk. Dengan begitu keberimbangan informasi harus jelas sehingga tidak menimbulkan pernyataan negatif di masyarakat" ujar Hendry. (ham)