JATIMPOS.CO//JAKARTA- Platform e-commerce saat ini menjadi salah satu wadah penyalur program ekspor untuk para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang turut mendorong perputaran roda ekonomi di Indonesia.
Di perayaan Hari Jadi Kreasi Nusantara yang Ketiga di tahun ini, Shopee terus memperkuat komitmen dalam mendukung pelaku UMKM di Indonesia, tidak hanya melalui implementasi program inovatif dan peluang ekspor dari UMKM binaan untuk jangkauan yang lebih luas.
Juga melalui Hari Jadi ini, program dikembangkan untuk para pelaku UMKM di daerah tertinggal melalui kanal Kreasi Nusantara “Dari Lokal Untuk Global”. Acara ini diselenggarakan pada hari Kamis (25/02/21) melalui platform digital youtube.
Program kreasi nusantara merupakan program untuk menjual produk lokal ke pasar global. Mentri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigasi (Mendes PTT) Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar mengapresiasi penerapan literasi digital di Indonesai sehingga 3 tahun berjalannya program kreasi nusantara oleh Shoppe ini, perekonomian masyarakat sudah mulai banyak terbantu melalui pelatihan, edukasi dan pendampingan usaha kecil masyarakat .
“Saat ini sudah ada banyak Kabupaten yang diberikan pelatihan, edukasi dan pendampingan bersama Kemendes PDTT dan Shoppe diantaranya adalah Situbondo, Bondowoso, Bangkalan, Banyuwangi, Lebak, dan Pandegelang”. Ujar Abdul Halim. Ia berharap dari pembinaan dan kerjasama ini akan menghasilkan semakin banyaknya produk BUMDES yang dapat di ekspor ke luar negeri.
Dalam webinar ini hadir pula Kepala Kebijakan Public Dan Hubungan Pemerintah Shoppe Indonesia Radityo Triatmojo. Radityo menjelaskan bahwa UMKM memiliki peran yang sangat penting bagi Shoppe dan bagi Indonesia. Rencana dan strategi yang akan dilakukan kedepannya adalah dengan menambah 500.000 eksportir baru yang akan bergabung untuk memenuhi target pasar di 2030 mendatang.
“Shoppe Indonesia juga akan menambah pasar penjualan global yang baru yakni Thailand dan Vietnam ditahun ini yang sebelumnya kita baru bisa melakukan ekpor ke Malaysia, Singapura dan Philipina. Program-progam ini sudah mulai berjalan tinggal terus kita kontrol dan kita kembangkan. Karena basisnya ini kan digital, jadi harus selalu mengikuti zaman” Imbuh Radityo.(ham)