JATIMPOS.CO//SURABAYA- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melantik Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Provinsi Jatim Periode 2019-2024 di Gedung Islamic Center Surabaya, Kamis (3/10). Ia mengemukakan, bukan hanya Masjid yang dimakmurkan, tapi warganya juga perlu dimakmurkan.

“Jadi bagaimana masjid bisa memakmurkan jama’ahnya, itulah yang menjadi masalah dan ini perlu kita pikirkan bersama, karena ada daerah yang masjidnya luar biasa, tapi ekonomi masyarakatnya kurang,” ujarnya.

Turut mendampingi pelantikan tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.

"Kita memakmurkan masjid dan masjid memakmurkan masyarakatnya. Jangan sepihak. Jangan kita pikir kita hanya harus memakmurkan masjid, membangun masjid, memakmurkan masjid. Masjid juga perlu memakmurkan masyarakat," tambahnya.

Wapres mengajak masyarakat untuk ikut memakmurkan masjid di seluruh nusantara. Hal ini sejalan dengan perjalanan awal Islam di masa Rasulullah Muhammad SAW dan sahabatnya. Menurutnya, kebangkitan ekonomi umat bisa berjalan dengan baik, karena bukan hanya memakmurkan masjid saja, tapi melalui masjid juga bisa dioptimalkan.

Dirinya menjelaskan, memakmurkan masjid bisa dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya acara keagamaan dan diskusi-diskusi lain seperti perekonomian berbasis syari’ah. Dengan demikian, Masjid bisa memiliki nilai ekonomi bagi umat.

“Sebagai contoh apabila masjid bekerjasama dengan Bank Syariah, tentu akan memberikan nilai lebih bagi umat. Pengelola masjid juga bisa menyelenggarakan pelatihan dengan Dinas Perindustrian dalam mengelola usaha,” lanjutnya.

Selain itu, peningkatan peran dan fungsi masjid bagi kemakmuran masyarakat juga dinilai penting. Hal ini mengingat, masjid merupakan tempat yang selalu didatangi masyarakat. Dalam upaya memakmurkan umat, menurut Wapres JK, peran masjid dapat lebih ditingkatkan dengan memberikan layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya di samping sebagai tempat beribadah.

Sementara itu Ketua Umum DMI Jatim yang baru dilantik, M. Roziqi mengatakan, tugas berat DMI Jatim ke depan, bersatu padu menangkal maraknya paham radikalisme.

“Jangan sampai paham radikalisme ini masuk ke masjid-masjid, karena akan mempercepat penyebarannya lewat anak-anak muda, ini bahaya. Jangan sampai kita kelewatan. Harus waspada dengan bencana ini,” tegas Roziqi kepada wartawan di Islamic Center, Surabaya.

“Apalagi paham radikalisme juga mewabah ke kampus-kampus, maka DMI gerak cepat dan siaga ketat untuk tidak masuk ke masjid-masjid,” tambah Roziqi.(bur)