JATIMPOS.CO/MADIUN - Pemerintah Kota Madiun memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia - Indonesia) atas rekor pemrakarsa dan penyelenggara prosesi adat pemasangan sambung tuwuh terbanyak pada acara nikah massal yang digelar Pemkot Madiun dalam rangka Hari Jadi ke 104 Kota Madiun.
Piagam penghargaan MURI tersebut diserahkan oleh Representatif MURI, Sri Widayati kepada Wali Kota Madiun, Maidi di Balai Kota Madiun, Kamis (14/7/2022).
Rekor MURI tersebut terpecahkan dalam acara Medioen Mantu. Karena, selain terdapat 9 pasang pengantin yang mengikuti nikah massal, dalam acara itu juga ada 201 sambung tuwuh yang berjajar di sepanjang Jalan Pahlawan, tepatnya mulai dari Rumah Dinas Wali Kota Madiun hingga Mapolres Madiun Kota.
Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan sambung tuwuh merupakan bagian dari prosesi temu pengantin adat Jawa berupa ubo rampe sakral yang terdiri dari setandan pisang raja beserta pohonnya, cengkir gading, juga daun beringin dan kemuning yang menandakan akan dimulainya suatu hajatan pernikahan.
" Filosofi sambung tuwuh adalah mengantarkan sepasang suami istri menuju kebahagiaan dunia akhirat. Harapannya manten selalu rukun dan bahagia serta segera dikaruniai keturunan yang saleh, " jelas Wali Kota Madiun, Maidi.
Mantan Sekda Kota Madiun ini juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Khususnya, Dinas Pendidikan bersama sekolah yang telah menyediakan ubo rampe hingga sambung tuwuh bisa terpasang.
“Dari rencana 104 menjadi 201 sehingga kita tercatat di MURI. Ini kegiatan yang banyak manfaatnya. Walaupun ini kota, tapi tidak meninggalkan budaya. Maka dari itu kita, pupuk dan kita lestarikan," tuturnya.
Sementara itu, Representatif MURI, Sri Widayati mengatakan prosesi adat pemasangan sambung tuwuh dengan jumlah terbanyak tercatat di museum rekor dunia Indonesia pada urutan ke 10.435. Sekaligus menjadi rekor ke-8 yang berhasil diraih Kota Madiun dalam MURI.
"Semula direncanakan 104 sesuai umur Kota Madiun yang baru saja ulang tahun. Tapi setelah verifikasi ada 201 sambung tuwuh," kata Sri Widayati.
Menurutnya, pemecahan rekor dunia Indonesia ini unik karena baru yang pertama di dunia bahkan di Indonesia.
“Luar biasa. Rekor kali ini kita catat sebagai rekor dunia dengan urutan ke 10.435. Karena kalau nikah massal banyak ya, tapi sambung tuwuh baru ini," pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya Pemkot Madiun juga berhasil mencatat tujuh rekor di MURI. Di antaranya, pameran gambar kodok terbanyak dengan 49.914 gambar pada Februari 2006.
Kemudian, kegiatan menempel gambar dengan tema kekayaan laut dengan media daur ulang di atas kain terpanjang pada November 2006. Juga, rekor perangkaian sambal pecel terpanjang, yakni 1.292 meter di tahun 2007, serta rekor membuat rekor madu mongso sepanjang 1.700 meter pada Desember 2011. Serta, mencatatkan rekor dengan sajian makanan khas nasi pecel sebanyak 16.825 pecel pincuk di tahun 2018. (Adv/jum).