JATIMPOS.CO/SURABAYA – Meski penyelenggaraan PON XXI di Aceh, Sumatera Utara tahun 2024 masih lama, namun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur sudah mulai melakukan seleksi calon pelatih Puslatda Jatim.

Seleksi calon pelatih ini dipercayakan kepada Badan Pendidikan dan Penataran (Diktar) KONI Jatim pimpinan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Nurhasan, di Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan Unesa, Surabaya, 1-2 Oktober 2022.

Dalam seleksi hari pertama, Sabtu (1/10/2022) sebanyak 125 orang calon pelatih dari 58 cabang olahraga terdaftar untuk mengikuti seleksi. Adapun seleksi yang dilakukan dengan melihat sejumlah persyaratan dan wawancara.

“Syaratnya calon pelatih Puslatda KONI Jatim harus berpengalaman, ada sertifikasi, kemudian menandatangani pakta integritas, punya kelebihan menangani atlet di event tertentu, kemampuan analisis dan kemampuan buat program latihan,” papar Nurhasan.

Pria yang akrab disapa Cak Hasan itu mengatakan, titik utama penilaian adalah paparan program pelatih untuk mencapai prestasi. Termasuk percepatan di tengah kemajuan teknologi yang ada.

Menurutnya, semua proses pembinaan harus diukur dengan tepat sehingga hasil yang diraih sesuai dengan program yang sudah disusun.

“Sehingga pelatih kita harus beradaptasi dengan kemajuan ini. Tidak boleh di era sport science kita masih pakai ilmu kebatinan berdasar pengalaman lampau, ketika dia masih jadi atlet, tapi mereka harus bisa melahirkan atlet berprestasi by design,” kata rektor yang juga Ketua FOPI Jatim itu.

Menurut Cak Hasan apabila ada pelatih yang masih sulit beradaptasi dengan teknologi, maka timnya akan melakukan pendampingan kepada pelatih untuk membuat program.

Selain itu, pelatih juga harus menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen penuh membela dan mendukung peningkatan prestasi olahraga Jatim.

“Output dari ini adalah pelatih siap segalanya, siap mengabdi, siap berprestasi dan siap untuk mencetak atlet berprestasi tingkat dunia,” pungkas Cak Hasan. (yus/Adv)