JATIMPOS.CO/KABUPATEN MALANG - Suasana haru tragedi Kanjuruhan menjadi momen awal perdamaian antara suporter Arema FC Aremania dan suporter Persebaya Surabaya Bonek Mania.
Pemandangan menyejukkan yang jarang terjadi itu terlihat di sela-sela suasana duka di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022) malam.
Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema yakni Aremania, usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2023) lalu, tak hanya menjadi duka Aremania dan pecinta Singo Edan saja.
Semua pihak, bahkan Bonek yang selama ini dikenal perang dingin dengan Aremania juga memperlihatkan sikap kemanusiaan dan empati mereka, hingga menggelar doa bersama.
Banyak pihak berharap tragedi 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya itu, menjadi titik awal perdamaian dua kubu suporter ini.
Dengan kehadiran perwakilan Manajemen Persebaya Surabaya dan Bonek ke stadion untuk ikut mengirimkan doa kepada ratusan korban Aremania.
Ini menjadi pemandangan yang langka karena selama ini Stadion Kanjuruhan dikenal sebagai zona larangan untuk Bonek karena rivalitas Arema FC dan Persebaya.
Namun malam ini kehadiran pendukung Persebaya justru mendapatkan sambutan haru dari Aremania.
Sejumlah 4 orang perwakilan datang menggunakan kendaraan roda empat. Di antara mereka ada pentolan Bonek Green Nord, Husin Ghozali atau yang biasa disapa Cak Conk, dan juga Asisten Manajer Persebaya, Alex Tualeka.
Ditemani ratusan Aremania yang menggelar doa bersama, Cak Conk memimpin doa untuk para suporter yang meninggal dan ikut diamini oleh para Aremania yang hadir.
Kemudian keempat perwakilan Bonek dan Persebaya tersebut mendatangi pintu/gate 13 yang menjadi saksi bisu Tragedi Kanjuruhan. (yon)