JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun melalui Bidang Pemuda dan Olahraga menggelar Festival Olahraga Tradisional antar pelajar SMA/SMK/MA se Kabupaten Madiun di GOR Pangeran Timoer Caruban, Kabupaten Madiun, Kamis (09/11/2023).

Festival tersebut diikuti sebanyak 339 peserta dari 23 sekolah tingkat SMA/SMK/MA se Kabupaten Madiun. Adapun lomba yang digelar di antaranya, egrang diikuti 3 kelompok putra, terompah diikuti 5 kelompok putra, gobak sodor diikuti 3 kelompok putri dan 2 cadangan serta dagongan diikuti 5 kelompok putri.

Festival Olahraga Tradisional ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Madiun, Sudjiono mewakili Pj Bupati Madiun. Menurutnya, olahraga tradisional memang tidak populer. Namun, olahraga tradisional ini merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.

" Permainan - permainan ini sudah ada sejak dahulu kala. Karena pergeseran zaman, ada perubahan macam macam jenis olahraga akhirnya olahraga tradisional ini agak terpinggirkan, " ungkapnya.

Melalui Festival Olahraga Tradisional ini, Sudjiono berharap para peserta yang terdiri dari pelajar tingkat SMA/SMK/MA se Kabupaten Madiun ini bisa berupaya ikut melestarikan warisan budaya dari nenek moyang bangsa Indonesia. Karena, di dalam olahraga tradisional ini juga mulai ada pertandingan - pertandingan secara berjenjang. Di awali mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi hingga tingkat nasional.

" Tentunya pembinaan atlet tradisional ini juga harus mulai di jalankan melalui induk organisasi olahraga tradisional yaitu KORMI (Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia). Kalau di Kabupaten Madiun belum ada nanti setelah kegiatan ini harus dibentuk sebagai lembaga yang menaungi semua jenis olahraga tradisional, " harapnya.

Peserta lomba terompah bertanding di GOR Pangeran Tomoer Caruban, Kabupaten Madiun.
-------------------------------------------------------------------------------------------

Sementara itu, Kepala Disparpora Kabupaten Madiun, Anang Sulistijono mengatakan lomba olahraga tradisional ini diselenggarakan di antaranya untuk mengukur pencapaian pembinaan prestasi olahraga tradisional utamanya di kalangan para pelajar di sekolah tingkat SMA/SMK/MA se Kabupaten Madiun.

Selain itu juga untuk menggali potensi dan melahirkan calon-calon atlet Olahraga Tradisional yang berprestasi di Kabupaten Madiun, serta untuk memelihara persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda maupun pelajar se Kabupaten Madiun.

" Tujuannya, pertama untuk nguri nguri budaya olahraga yang dulu pernah ada. Kedua, ada tujuan untuk prestasi jenjang berikutnya, " jelasnya.

Melalui pelajar SMA/SMK/MA se Kabupaten Madiun ini pemenang atau peraih juara kedepan bakal diikutkan ke tingkat provinsi maupun ke tingkat nasional. Selain itu, mendasar pada kegiatan festival olahraga tradisional ini, kedepan juga akan dibentuk KORMI, yang akan menaungi semua jenis Cabang Olahraga (Cabor) tradisional. Sehingga selain melestarikan budaya juga akan ada prestasi dari para pemuda untuk jenjang berikutnya.

" Untuk peserta, ini memang belum semua bisa ikut lomba, namun harapan kita tahun depan seluruh SMA/SMK/MA se Kabupaten Madiun bisa mengikuti, " jelasnya.

Lebih lanjut dia katakan, festival olahraga tradisional yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2023 ini di dalamnya juga ada seluruh unsur pemuda. Termasuk unsur kepanitiannya, dengan melibatkan Forum Pemuda dan Disparpora Kabupaten Madiun.

" Tahun depan festival lomba tradisional ini akan kita kemas dalam bentuk lomba olahraga tradisional Bupati Cup tahun 2024. Selain nguri nguri budaya, pelajar tingkat SMA/SMK/MA ini embrio tingkat SMP sudah ada. Jadi pemenang selain mendapatkan piagam penghargaan dan piala, untuk juara olahraga tradisional ini bisa mendapatkan point untuk jalur prestasi, " pungkasnya. (jum).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News