JATIMPOS.CO/SURABAYA - Usai sudah pelaksanaan Rapid Test Covid-19 pertama di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.
Rapid test pertama dilakukan selama sepekan, sejak 27 April - 2 Mei. Sebanyak 1.000 atlet, pelatih dan ofisial Puslatda, serta pengurus KONI Jatim, wajib menjalani rapid test.
Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung mengatakan, rapid test Covid-19 ini bakal dilakukan dua kali. Sehingga setelah 1.000 atlet, pelatih, oficial Puslatda Jatim serta pengurus rampung menjalani rapid test pertama, nanti akan dilakukan sekali lagi.
“Jadwalnya sekitar 10 hari setelah rapid test pertama akan dilakukan kembali. Sampai sekarang hasilnya semua negatif. Mudah-mudahan sampai nanti rapid test yang kedua juga semua negatif,” harap Erangga.
Erlangga menegaskan, rapid test Covid-19 ini penting dilakukan dan merupakan atensi KONI Jatim. Tujuan utama adalah mengetahui kesehatan atlet, lantaran kesehatan dan keselamatan atlet dan pelatih merupakan yang paling penting.
Sementara itu, penanggung jawab rapid test Covid-19 KONI Jatim dr Wardi Siagian menjelaskan, rapid test Covid-19 pertama ini berlangsung satu pekan. Pada dua hari pelaksanaan, sebanyak 218 atlet, pelatih, oficial Pusklatda dan pengurus KONI sudah menjalani rapid test.
“Alhamdulillah hasil (rapid test Covid-19) semua negatif. Ada 133 orang yang menjalani rapid test pada hari pertama (Senin, 27/4) dan hari kedua ada sebanyak 70 orang, dan hari ini (Rabu, 29 April) juga dilakukan,” sebut dr Wardi Siagian di KONI Jatim.
Rapid test Covid-19 ini, kata Wardi, tidak hanya dilakukan
di Gedung KONI Jatim Jl Ir Soekarno Surabaya saja. Rapid test Covid-19 juga dilakukan di Sidoarjo, Gresik, Malang, Lumajang, dan Tulungagung. Karena atlet Pusltada Jatim tidak hanya berdomisili di Surabaya saja.
“Kami sudah menyusun jadwal untuk rapid test di luar Surabaya. Awalnya mau dilakukan rapid test di Surabaya semua, tapi situasinya tidak memungkinkan. Apalagi Surabaya sedang memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), jadi alet dan pelatih yang berada di luar Surabaya tak bisa ke sini (Surabaya). Jadi kami yang berkeliling ke daerah,” terang Wardi.
Wardi menuturkan, KONI Jatim berinisiatif melakukan rapid test Covid-19 ini lantaran atket Puslatda sudah satu bulan terakhir ini menjalani latihan secara mandiri di rumah. Sehingga para atlet tak berkumpul dalam satu tempat latihan, dan mereka pasti berinteraksi dengan lingkungan.
“Rapid test ini bisa diketahui ada atau tidak yang terpapar Covid-19, semoga hasilnya semua negatif. Tapi kami tetap melakuka evaluasi terus,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Wakil Seketaris KONI Jatim ini.
Di Lumajang
Sesuai janjinya, KONI Jatim juga berkeliling ke berbagai daerah untuk melakukan rapid tes. Seperti halnya di Lumajang. Sejumlah pengurus KONI dan media partner KONI Lumajang juga dilakukan rapid test dan hasilnya negatif.
Heru Subagyo, KONI Jatim menyatakan kegiatan rapid test digelar serentak se Jawa Timur. Di Lumajang digelar mulai pukul 13.00-15.00 wib dengan peserta para atlet yang menjalani puslatda mandiri di rumah masing-masing dari Jember, Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso.
"Atlet latihan mandiri dan kita lakukan rapid test di lima kota selain Surabaya," jelas Heru, Jumat (1/5/2020).
H. Ngateman, SH, Ketua KONI Kabupaten Lumajang menyambut baik rapid test mandiri yang dilakukan KONI Jatim. Hal ini untuk memastikan semua atlet puslatda dalam kondisi baik sangat penting agar terpantau kondisi masing-masing atlet.
"Ini langkah baik dari KONI Jatim untuk memastikan semua atlet Puslatda Jatim dalam kondisi baik," jelas Ngateman.
Ngateman mengajak kepada insan olahraga di Lumajang untuk tetap menjaga kondisi fisik dengan tetap menjaga protokol Covid 19. Tetap pakai masker, jaga jarak, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. (*/Adv)