JATIMPOS.CO/SURABAYA - Pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jatim VII resmi ditunda pada tahun 2022. Sebelumnya, direncanakan pada 2021, namun karena terkendala pandemi Covid 19, maka pelaksanaannya diundur sampai tahun 2022.


Demikian hasil keputusan dari Rapat Tahunan KONI Jatim secara daring melalui tayangan video conference bersama dengan seluruh pengurus KONI Kabupaten se Jawa Timur, di Gedung KONI Jatim, Kamis (25/6/2020).
 
Dalam rapat tersebut, tiga daerah dari empat yakni Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang mengusulkan penundaan tersebut dengan alasan ketidaksiapan anggaran untuk persiapan pelaksanaan pada 2021 nanti. Di sisi lain, hanya Jember yang menyatakan kesiapannya apabila dapat melaksanakan secara tunggal.

Anggaran itu jadi masalah, sebab 70 persen anggaran milik tiga daerah tersebut dipotong oleh masing-masing kepala daerah dalam rangka penanganan wabah virus corona atau Covid-19.

“Tiga kabupaten menyatakan usulan ditunda, kalau tiga dari empat daerah mengusulkan ditunda ya harus ditunda. Hanya Jember yang menyatakan siap, tapi gak bisa semua dipindah ke Jember. Jadi semua harus memahami ini,” kata Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung.

Namun keputusan rapat terkait penundaan Porprov ini juga akan disampaikan kepada Gubernur Jatim. Sebelum, betul-betul resmi ditunda. "Keputusan dari hasil rapat hari ini, ada kemungkinan Porprov 2021 ditunda sampai 2022, karena 3 kabupaten menyatakan belum siap, dan hanya satu kabupaten yang siap, namun keputusan ini masih akan kami ajukan ke Ibu Gubernur terlebih dulu," ujar Erlangga.

Lebih lanjut lagi, kata Erlangga, keputusan ditundanya Porprov ini juga agar seluruh kontingen dapat melakukan persiapan yang lebih maksimal. “Kami tidak ingin kalau dipaksakan 2021 jadi ikut sekadarnya saja, mengirim kontingen tapi tidak maksimal, karena tidak penuh anggarannya,” ucapnya.

Meskipun ditunda, tidak akan mempengaruhi segala aturan yang telah diterapkan. Khususnya masalah umur yang maksimal 21 tahun akan diberi tambahan menjadi 22 tahun, sehingga mereka yang telah melakukan persiapan tetap bisa ikut bertanding pada ajang dua tahunan itu.

“Sehingga mereka yang telah melakukan persiapan tetap bisa ikut bertanding,” kata pria yang juga pengusaha tersebut.
Sementara Ketua KONI Jember Abdul Haris Avianto SH, kepada wartawan mengatakan, bahwa pada prinsipnya Jember sudah siap 80% dari seluruh cabor yang akan dipertandingkan, baik itu dari tempat penginapan, maupun TC (Training Center) selama ini.

"Persiapan Jember sebagai tuan rumah sudah 80%, untuk Opening Ceremony sudah oke, cuma untuk Closingnya, akan kita bicarakan terlebih dahulu dengan bupati, begitu juga dengan tempat penginapan, di Jember siap menampung 5-6 ribu, namun jika tiga kabupaten lainnya yang menjadi tuan rumah tidak bisa, ya kita kembalikan ke KONI Jatim," ujar Alvin panggilan akrab Abdul Haris Avianto. (yus/Adv)