JATIMPOS.CO/SURABAYA – Masih ada waktu sekitar sembilan bulan menuju PON XX di Papua. Saat ini, KONI Jatim tengah fokus pada upaya kepengurusan tetap kondusif, menyatukan visi, semua komponen solid demi suksesnya Jatim menjadi juara umum di PON mendatang.

“Kami menyiapkan atlet dan semuanya itu bukan setahun, tapi empat tahun. Itu bukan waktu yang sebentar. Semua sudah berjalan by system, dan kami rancang dengan serapi mungkin agar persiapan atlet berlangsung sebaik mungkin,” ujar Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil saat Rapat Kerja KONI Jatim 2021 yang digelar pada Kamis 8 April 2021.

Nabil mengatakan, ia bertugas untuk memastikan semua berjalan pada jalurnya masing-masing tanpa ada gangguan. Sehingga cita-cita bersama masyarakat Jatim untuk menjadi yang terbaik di ajang multicabor terbesar di Indonesia nanti tercapai.

“Besar harapan insan olahraga di Jatim, masyarakat Jatim, dan pemerintah provinsi untuk menjadikan Jatim juara umum di PON mendatang. Kami di kepengurusan KONI Jatim saat ini berkomitmen, mencurahkan pikiran dan fokus pada penyiapan atlet kita, supaya semua berjalan maksimal,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Badan Pelaksana Pemusatan Latihan Daerah ini.

Baginya, saat ini yang terpenting adalah memikirkan persiapan atlet di sisa waktu yang ada, salah satunya melalui try out ke luar negeri. Hal ini dinilai sangat penting agar atlet Jatim tertempa dengan baik sebelum bertanding di PON mendatang.

“Bila memungkinkan dan tidak ada halangan, atlet-atlet Jatim akan menjalani try out ke luar negeri. Try out penting bagi mereka untuk mencari lawan tanding yang levelnya di atas mereka. Karena kalau hanya di dalam negeri, selain kekuatan kita terpantau oleh lawan, juga sulit mendapatkan lawan yang kelasnya di atas kita,” ujar Nabil.

Try Out dan sparing dengan atlet yang memiliki kualitas di atas mereka sangat penting bagi atlet-atlet Jatim. Selain untuk mengasah kemampuan mereka, dengan try out dan membiasakan bertanding dengan lawan yang memiliki kelas di atas, atlet-atlet Jatim akan mendapatkan atmosfer bertanding yang sebenarnya.

Menurut Nabil, hal ini sangat dibutuhkan untuk mengukur kemampuan mereka serta membiasakan mereka tampil kompetitif.

Namun bila tidak memungkinkan, KONI Jatim bisa mendatangkan pelatih dari luar negeri untuk menggodok atlet Puslatda selama persiapan. Hanya saja, semua upaya itu disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing-masing cabor.

“Dalam beberapa waktu mendatang, KONI Jatim akan menjaring aspirasi cabor. Kita akan melihat kebutuhan mereka. Bila memungkinkan, akan kami kirim mereka keluar negeri,” ujar Nabil. (Adv/yus)