JATIMPOS.CO//SURABAYA- Seminar Internasional Sandhyakala Ning Majapahit yang berlangsung di Majapahit Hotel Surabaya (16/11) ternyata sangat menarik orang untuk mengikuti. Buktinya dari pengumunan yang disebar untuk umum, terdapat 455 orang yang memenuhi syarat.

“Peserta umum ini telah mengikuti seleksi yang cukup ketat, dari 78 (tujuh puluh delapan) tempat yang tersedia diperebutkan oleh 455 (empat ratus lima puluh lima) orang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Sinarto, S.Kar, MM saat membuka kegiatan tersebut.

“Ini menunjukkan bahwa magnet Majapahit begitu besar untuk dikupas, sehingga Kami telah mengundang para ahli dari berbagai disiplin ilmu dari dalam dan luar negeri untuk mengupas hal tersebut,” tambahnya.

Mungkin selain materinya bikin menarik,juga pematerinya berasal dari luar negeri. Yakni  Prof.Dr.John Micksic dari National University of Singapore. Prof.Dr.Thuy Chantourn dari Deputy Director of Institute of Cultute and Fine Art Royal Academy of Kambodia. Dan Prof. Sambit Data, Pdh dari Dean Internasional of the faculty of science and Engineering Curtin University Australia

Kegiatan seminar ini diikuti sebanyak 100 (seratus) orang, terdiri dari 24 (dua puluh empat) peserta terundang, dan 76 (tujuh puluh enam) peserta umum, berasal dari Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, Bali, NTB dan tentunya Jawa Timur sendiri.

Maksud dan Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, menurut Kadisbudpar yaitu untuk menggali pasang dan surut Majapahit berdasarkan pandangan dari berbagai disiplin ilmu.

“Dengan harapan dapat memberikan rujukan ilmiah tentang masa-masa akhir Kerajaan Majapahit untuk menghindari kesalahan sejarah terutama bagi generasi penerus bangsa serta menghasilkan butir-butir pembelajaran bagi “Nusantara” saat ini, sehingga dapat menjadi acuan pengambilan kebijakan yang akan direkomendasikan pada pihak terkait,” paparnya.

Kegiatan ini terlaksana atas dukungan dan kerjasama dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair serta museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian Fisip Unair.

Membuka acara dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi Jawa Timur, DR Heru Tjahjono, MM. “Dengan adanya kegiatan seminar internasional sehari Sandhayakala Ning Majapahit ini, diharapkan kita dapat me-refresh kembali ingatan kita dan mempelajari bagaimana sesungguhnya Majapahit dan kehidupan masyarakatnya dalam berbagai perspektif ilmu pengetahuan, agar dapat kita ambil hikmahnya untuk perjalanan bangsa kita di masa mendatang,” ujar Setdaprov Jatim.

Keesokan harinya (17/11) seluruh peserta seminar, diajak untuk mengikuti Fam Trip ke Trowulan Mojokerto, untuk melihat secara langsung sisa-sisa peniggalan Majapahit yang masih ada.

Sementara itu Kepala Bidang CBS (Cagar Budaya Sejarah), Endang Prasanti, MM menyatakan dalam rangka kepedulian tentang menapaktilasi kejayaan Majapahit pihaknya rutin tiap tahun membuat event.

Tahun 2019 kegiatan berupa festival Majapahit Nusantara “CHAITRA MAJAPAHIT” dengan berbagai acara. Selain ada lomba penulisan komik untuk tingkat SMP, SMA dengan tema Majapahit dalam khasanah Sejarah Masyarakat Jatim, juga ada Visualisasi Fragmen Kesejarahan dan Seminar Internasional. (nam)