JATIMPOS.CO/MALANG - Sampai dengan September 2019 di Jawa Timur tercatat sebanyak 341 desa wisata tersebar di 34 Kab/Kota, namun demikian desa wisata yang termasuk kategori maju menurut kriteria Kemenpar sebanyak 23 desa atau 7%, sedangkan yang berkembang sebanyak 156 desa atau 49%, dan yang masih rintisan/potensi sebanyak 142 desa atau 44%.
Demikian data disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jatim, Sinarto, S.Kar, MM pada Workshop Penguatan Kapasitas SDM Masyarakat Pengelola Desa Wisata Tahun 2019 di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang, kemarin (13/11).
Pada tahun 2019 ini Gubernur telah mencanangkan program “Dewi Cemara” Desa Wisata Cerdas, Maju/Mandiri dan Sejahtera. Artinya dalam pembangunan kepariwisataan berbasis masyarakat harus bisa menciptakan peluang usaha dan pendapatan masyarakat untuk mengurangi pengangguran kemiskinan, kemudahan akses kesehatan, pendidikan, higienes dan satinasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan kepariwisataan.
“Kondisi iklim kepariwisataan yang sudah bagus ini marilah kita tingkatkan terus. Kami menyadari bahwa pembangunan kepariwisataan tidak akan berjalan dan berhasil dengan baik tanpa adanya kerjasama sinergis antara pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi, dan media agar memiliki kesatuan pandang dan dapat memahami paradigma pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan dan berkesinambungan,” ujarnya.
Pengelola Desa Wisata
Bertempat di Desa Poncokusumo, Kec. Poncokusumo Kabupaten Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menyelenggarakan Workshop Penguatan Kapasitas SDM Masyarakat Pengelola Desa Wisata Tahun 2019. Kegiatan berlangsung Hari Rabu hingga Jum’at tanggal 13-15 Nopember 2019
Menurut Panitia Pelaksana, Widarto, SS.MM, kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang potensi sumber daya lokal melalui desa wisata. Memberikan pedoman tentang program peningkatan tata kelola bagi masyarakat khususnya peningkatan kapasitas sumber daya lokal di destinasi pariwisata.
“Juga memberikan gambaran dampak positif dari sektor kepariwisataan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat disekitar destinasi pariwisata,” ujarnya.
Kegiatan diikuti oleh 60 (enam puluh) orang peserta, yang terdiri dari unsur pengelola Desa Wisata dan kelompok sadar wisata di Desa Poncokusumo. (yon)