JATIMPOS.CO/SIDOARJO- UPT Museum Mpu Tantular menyelenggarakan Gelar dan Peragaan Warisan Budaya Museum Kesenian Singo Ulung dari Bondowoso, Rabu (22 Mei 2024), bertempat di Museum Mpu Tantular Jalan Raya Buduran (Jembatan Layang) Sidoarjo.

Kegiatan dibuka Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim, Dian Okta Yoshinta, SH, M.PSDM mewakili Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari, ST, M.M.A. Sebelumnya, Ka UPT Museum Mpu Tantular Sadari, S.Sn menyampaikan laporan kegiatan.

Penampil kegiatan gelar dan peragaan kali ini adalah grup tari dan Sanggar Singo Raung pimpinan Bapak Rodiyanto. Rangkaian kegiatan dilaksanakan secara langsung dan disiarkan langsung melalui kanal youtube UPT Museum Negeri Mpu Tantular.

Jumlah undangan kegiatan sebanyak 100 orang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pegiat budaya dan komunitas sahabat museum. Museum berupaya memfasilitasi kelompok pegiat seni dan budaya termasuk berkolaborasi dengan para praktisi dan akademisi menciptakan kegiatan di lingkungan museum.

Kesenian Singo Ulung adalah tarian tradisional dengan menggunakan kostum mirip singa serta diiringi oleh tetabuhan. Singo Ulung menceritakan tentang seorang tokoh yang hidup di Desa Blimbing, Kabupaten Bondowoso bernama Juk Seng (Jujuk Sengo) dan Mbah Jasiman.

Tarian Singo Ulung merupakan penggambaran dari gelar kesaktian yang dimiliki oleh Juk Seng. Dalam cerita Singo Ulung, Juk Seng memiliki kesaktian yang dapat berkomunikasi dengan singa. Juk Seng dengan kemampuan langka ini kemudian dijuluki sebagai Singo Ulung atau singa tanpa tanding.

Sekretaris Disbudpar Jatim, Dian Okta Yoshinta, SH, M.PSDM (kiri) mewakili Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari, ST, M.M.A memberikan penghargaan kepada pimpinan Sanggar Singo Ulung, Rodiyanto (tengah) didampingi Ka UPT Museum Mpu Tantular Sadari, S.Sn (kanan).

------------------------------------------------

Kegiatan Gelar dan Peragaan Warisan Budaya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan literasi budaya di kalangan anak muda. Kegiatan kesenian ini dikemas dalam model pertunjukan atau dalam khazanah permuseuman dikenal dengan istilah gelar dan peragaan koleksi.

Aktivitas peragaan kesenian Singo Ulung Bondowoso adalah mekanisme untuk menyampaikan informasi koleksi kepada khalayak masyarakat dengan berusaha menghadirkan sekaligus mempergelarkan kesenian tradisional dari tempat asal kesenian tersebut.

Diharapkan dari ini akan tercipta kerjasama dan kolaborasi antara museum, pegiat budaya, dan instansi vertikal dalam upaya untuk pelestarian warisan budaya Jawa Timur. Kegiatan gelar dan peragaaan warisan budaya selanjutnya juga diharapkan dapat turut serta menyebarluaskan pengetahuan lokal sekaligus memperkenalkan koleksi museum kepada masyarakat.

Dari upaya ini diharapkan akan ada sinergi yang baik dalam ekosistem seni dan budaya di Jawa Timur. Museum ke depan diharapkan tidak hanya menjadi tempat penelitian dan pengkajian, namun museum juga dapat menjadi area publik tempat masyarakat melakukan aktivitas kreatif produktif sekaligus rekreatif.
Kegiatan publik yang terselenggara selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum dan koleksi di dalamnya. (zen)