JATIMPOS.CO/BLITAR- “Wahyu Katentremen” mengisahkan Semar sebagai simbol tokoh yang hidup sederhana, jujur dan bijaksana, hingga banyak diikuti satria-satria berakhlak mulia.
Lakon “Wahyu Katentremen” dengan dalang Ki Minto Darsono itu berlangsung di Lapangan Watu Gede Tangkil Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, Jum’at malam (5/7/2024) digelar UPT Taman Budaya Jatim (TBJ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim bersama DPRD Provinsi Jatim dari Komisi D.
Dengan sikap bijaksana dirasa mampu mengemban amanat untuk menentramkan gundah gulana yang terjadi di masyarakat serta tindakan nyata dan ucapan Semar membuat nyaman semua orang.
Kisah ini juga menceritakan kekuatan menentramkan masyarakat dengan cara bekerja secara gotong royong mengembangkan program ketenteraman bersama.
Lakon ini tentu sangat sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat saat ini, yang banyak diombang-ambingkan dengan informasi yang begitu mudah didapat.
Sebagian orang begitu protektif dengan membentengi diri yang berlebihan sehingga mengasingkan diri, dan ada juga yang apatis imbauan pemerintah apalagi melaksanakannya.
Ribuan warga antusias menyaksikan ini karena selain lakonnya yang sangat bagus juga dalangnya dikenal lihai memainkan wayang. Selain itu ada bintang tamu Jo Klithik dan Jo Kluthuk, serta campursari New Sekar Gadhung.
Kegiatan ini diselenggarakan UPT Taman Budaya Jatim bersama DPRD Provinsi Jatim dari Komisi D. Juga sinergitas dengan Pemkab Blitar Kecamatan Wlingi, Kelurahan Tangkil.
Hadir pada kesempatan itu anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PAN, Ir. H. M. Heri Romadhon, MM, Lurah Tangkil, Muspika Kecamatan Wlingi dan pejabat Pemkab Blitar.
Juga Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur Ali Ma’rup, S.Sos., MM mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jatim Evy Afianasari ST, MMA.
“Alhamdulillah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya pada malam ini kita dapat hadir dan berkumpul bersama dalam suasana penuh kebersamaan,” ujar Ali Ma’rup, S.Sos., MM.
Ditambahkan, kesenian wayang menjadi bagian penting dalam penguatan jati diri dan karakter bangsa bahkan wayang kulit telah diakui dunia melalui badan khusus milik PBB yaitu UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dibidang cerita narasi warisan budaya yang indah dan berharga. “Maka dari itu kita wajib untuk selalu melestarikan,” paparnya.
“Saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh perangkat daerah serta masyarakat Tangkil Kecamatan Wlingi, semoga Tuhan YME senantiasa membimbing kita” pungkasnya.
Sementara itu Ir. H. M. Heri Romadhon, MM, anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PAN pada kesempatan itu mengemukakan pagelaran wayang kulit ini tidak hanya sekedar tontonan tetapi juga menjadi tuntunan bagi kita semua khususnya adik-adik, anak-anak generasi Z, generasi milenial agar bisa nguri-nguri budoyo luhur, nguri-uri jati diri bangsa Indonesia.
“Ora ketinggalan mergo penggalan (tidak melupakan karena suka) YouTube, gadget. Inilah tugas kita semuanya menjaga anak bangsa dalam rangka nguri-nguri budaya luhur agar kita tidak meninggalkan jati diri kita,” ujarnya.
Berdasarkan itu Heri Romadhon menginisiasi pergelaran wayang di Tangkil Wlingi Blitar ini dan beberapa daerah lainnya dengan bekerjasama dengan Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Kepala UPT Taman Budaya Pak Ali Ma'ruf beserta teman-teman di Blitar.
Ia berjanji akan terus konsisten bersama pekerja seni, baik itu wayangan maupun seni jaranan untuk menggelar kegiatan secara bergiliran di lain desa dan kecamatan.
Selain itu, dirinya yang diberi amanah kembali sebagai wakil rakyat periode 2024-2029 memberikan bukti bahwa kami hadir dan tidak melupakan konstituen. (sa)