JATIMPOS.CO//SURABAYA - Diantara puluhan taman tematik yang ada di Surabaya, Mozaik termasuk yang paling menawan. Ikon taman anyar ini adalah rumah kaca yang tersusun dari potongan-potongan persegi kaca-kaca berwarna-warni mulai merah, nila, jingga, orange, kuning, dark blue, hijau dan magenta.
Hal itu seperti diungkapkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat launching ide awal pembuatan taman tersebut, Sabtu (29/8/2020).
" Arsitektur bangunan Eropa (dari zaman Rainesance abad pertengahan) begitu indah karena jendela-jendela besar dipenuhi ornamen kaca berwarna-warni, ketika ada cahaya mentari masuk, sinarnya memantul di lantai," kata Risma seraya mengingat masa semasih kuliah di negeri Belanda.
Begitu menakjubkan, tepatnya saat menggambarkan berpendarnya cahaya yang tercipta dari pelangi buatan manusia ketika memasuki rumah kaca di taman senilai Rp. 1 milyar tersebut.
Presiden UCLG Aspac ini menceritakan filosofi mengapa diberi nama Mozaik. Awalnya ia memiliki ide ingin membuat taman yang ada pantulan sinar yang bias warnanya bermacam-macam. “ Sekarang di mal-mal menggunakan seperti ini kan dengan teknologi modern,” jelas dia.
Menempati luas lahan 5.150 meter persegi. Rumah kaca terletak di tengah taman seluas 20 meter persegi dan tinggi 7 meter. Blueprint dan disain tampilan taman digarap oleh arsitek lokal, tanpa melibatkan campur tangan disainer luar negeri.
Taman Mozaik juga dihiasi bola-bola dan kubus-kubus asimetris berbagai corak dan warna serta beraneka ragam tanaman hias, antara lain tabebuya, bunga matahari, melati jepang, pagoda, kana merah hingga palem kipas.
Taman yang pembangunan fisiknya dikerjakan sejak Juli 2019 ini masih memiliki lahan kosong yang luas, dikarenakan pandemi tidak bisa dilanjutkan karena pengalihan anggaran yang diprioritaskan untuk pos lain yang lebih urgent.
"Saya mohon ijin kepada djenengan semua (warga kecamatan Wiyung) sisa lahan yang belum dikerjakan supaya nanti ditanami ketela rambat, supaya kelihatan hijau dan untuk ketahanan pangan," pinta Risma kepada warga yang hadir di peresmian, sekaligus mengingatkan bahwa pandemi mungkin akan bergulir lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Risma juga menyinggung planning ke depannya di seberang taman akan dibangun rusunawa. "Jadi konsep awal dari taman ini sebagai bagian dari master planning kawasan Wiyung, akan ada jalan tembus menuju kesini dan proyek rusunawa, taman ini ikon utamanya," terangnya kepada warga.
Mengakhiri sambutannya Wali Kota Risma menuturkan tujuan Taman Mozaik ini dibangun yakni menjadi ruang terbuka dimana masyarakat dapat berkumpul beraktivitas, olahraga, atau bermain di spot yang instagramable itu. Ia memastikan taman tersebut harus selalu bersih dan indah.
“Agar semua warga dari berbagai lapisan masyarakat dapat bertemu dalam satu tempat. Anak-anak punya tempat bermain, terjadilah komunikasi yang baik antar warga,” tandas Wali Kota Risma. (*).