JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun menggelar pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat lingkup pariwisata di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jum'at (16/10/2020).

Kegiatan itu diikuti oleh 20 orang peserta. Mereka terdiri dari unsur Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pengelola pariwisata, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan para pelaku wisata.

Kegiatan yang mengambil tema pengelolaan Homestay dan wawasan kepariwisataan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai Jum'at (16/10/2020) hingga Sabtu (17/10/2020).

Selama dua hari tersebut, para peserta mendapatkan materi tentang standarisasi produk dan pelayanan, serta tata kelola dan konsep destinasi pariwisata di era new normal dari Aris Widianto salah satu profesional yang menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan pengelolaan homestay dimasa pandemi tersebut.

Aris Widianto yang diketahui merupakan asesor BNSP bidang pariwisata, trainer kementrian pariwisata sekaligus wakil ketua forum komunikasi desa wisata se Jawa Tengah ini menjelaskan, bahwa trend pariwisata saat ini tidak pernah ada tujuan tunggal. Selain itu Aris juga menjelaskan apa saja yang harus disiapkan homestay untuk menerima tamu dimasa pandemi.

Menurutnya, syarat homestay desa wisata yang didorong oleh Kemenparekraf RI, adalah homestay harus berlokasi di Desa Wisata yang memiliki atraksi berbasis alam dan atau budaya. Homestay harus dikelola oleh komunitas lokal atau dapat disebut dengan pengembangan pariwisata berbasis komunitas.

" Homestay memiliki nuansa atau keunikan lokal sesuai dengan konteks budaya dan lingkungan, " jelas Aris Widianto dalam paparan materinya.

Peserta pelatihan pengelolaan homestay di masa pandemi dibatasi hanya 20 peserta untuk menerpakan protokol kesehatan
----------------------------------------------------
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Disparpora Kabupaten Madiun, Andri Sulistyowati, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), baik untuk anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) maupun pemandu industri pariwisata.

“ Mudah - mudahan pelatihan ini bermanfaat untuk seluruh peserta, dan setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan mampu mengelola wisata di daerah masing masing guna meningkatkan kunjungan wisatawan,” jelasnya.

Lebih lanjut dia katakan, karena masih di masa pandemi Covid - 19, kegiatan pelatihan pun dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan. Seperti, peserta wajib cuci tangan pakai sabun dibawah air mengalir, wajib memakai masker dan jaga jarak.

" Ditengah pandemi ini, Alhamdulilah kita bisa melaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat lingkup pariwisata dengan anggaran Cukai tahun 2020. Tentunya ini harus didukung oleh masyarakat, terutama para pelaku pariwisata, " ungkapnya. (jum).