JATIMPOS.CO//MALANG- Jawa Timur memiliki 479 desa wisata, dan Ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ingin memperbaikinya, karena ditemukan beberapa desa wisata yang pada akhirnya tidak terurus dan menjadi sampah.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Provinsi Jatim, Sinarto, S.Kar, M.M, pada Rapat Sinkronasi Program Pengembangan Kebudayaan Dan Pariwisata Jawa Timur Tahun 2022 di Kusuma Agro Wisata Kota Batu, Senin 15 Maret 2021.
“Bagimana seharusnya desa tersebut dapat menjadi penguat perekonomian dan pariwisata. Paling tidak bisa menjadi akses pariwisata yang tidak saling melemahkan antara satu desa wisata dengan yang lain” ujar Sinarto.
Menurut Kadisbudapar Jawa Timur, bahwa membangun kebudayaan dan pariwisata adalah suatu hal yang penting. “Membicarakan masalah ekonomi maka tidak akan lepas dari pariwisata bahkan ada ketergantungan , membicarakan tentang etika kehidupan tidak bisa lepas dari persoalan budaya” ujarnya.
Dengan adanya Rapat Sinkronasi menurut Sinarto, diharapkan mendapatkan masukan atau keluhan dari Dinas Kabupaten/ Kota dalam membangun kepariwisataan dan kebudayaan yang ada di daerah masing-masing.
“Sehingga apabila terdapat problem dapat diselesaikan bersama. Bagi daerah yang tidak ada progress kemajuan sedangkan ada indikator yang harus dipenuhi maka dengan sangat terpaksa akan dilakukan intervensi agar pelaksanaan dapat kembali berjalan, sedangkan bagi daerah yang sudah berjalan maka kita juga akan memberikan energi agar tetap semangat berjalan,” ujarnya.
Sinarto juga menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur akan membuat database digital tentang kebudayaan, portal online untuk mengenalkan agenda kepariwisataan, peresmian Jatimstock yakni rumah untuk menampung gambar kebudayaan dan pariwista dari objek yang ada di Jawa Timur dengan resolusi tinggi dan dapat diakses secara gratis bagi siapapun yang menginginkannya, serta galeri seni rupa digital.
Sinarto berharap dari gagasan baru ini, secara tidak langsung masyarakat akan mempromosikan kebudayaan dan pariwisata yang ada di Jawa Timur, dengan begitu penguatan ekonomi melalui pariwisata dan UMKM akan tercapai.
Dra. Susiati, MM, Ketua Panitia Penyelenggara Rapat Sinkronisasi Program Kegiatan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata menyatakan, kegiatan diselenggarakan tanggal 15-17 maret 2021 bertempat di Hotel Kusuma Agro Wisata Kota Batu.
“Dengan peserta sejumlah 112 orang yang terdiri dari instansi yang membidangi kebudayaan dan pariwisata dari Kabupaten/ Kota se Jatim, serta pejabat di lingkungan dinas kebudayaan dan pariwisata di Jatim,” ujar Susiati yang juga Plt Sekretaris Disbudpar Jatim. (ham)