JATIMPOS.CO//SURABAYA - Antusiasme anak muda dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian kultural dirasa sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat pada Gelar Komposer “ Lokalitas dan Perspektif” yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Budaya Jatim di Gedung Cak Durasim Surabaya yang digelar dalam rangka memperingati hari musik nasional tahun 2022 yang didominasi oleh anak muda.


“ Tema lokalitas dan perspektif ini menurut saya lebih memunculkan kebebasan berkreativitas pada para seniman, khususnya seniman muda,” ujar Pungki Hartono, komposer musik asli Banyuwangi yang turut berkontribusi menjadi salah satu penampil dalam Gelar Komposer di gedung Cak Durasim UPT Taman Budaya Jatim, Jum’at (11/03/22).


Pungki menjelaskan bahwa kreativitas seniman dapat muncul dari kegelisahan atas suatu masalah yang terjadi di sekelilingnya. Yang kemudian diolah, dikembangkan dan dituangkan dalam sebuah karya seni sebagai wujud cinta kepada daerah dan nusantara.


“ Gelar composer ini sangat penting untuk memacu adrealin dan kreativitas untuk berkembang, saya sangat mengapresiasi dan senang sekali. Disamping ini merupakan pengalaman pertama saya, kita juga ingin menunjukakn eksistensi dan kemampuan seniman Jatim dikancah nasional dan internasional,” imbuhnya.


Dalam penampilan musiknya kali ini, Pungki mengambil tema musik anak dengan judul Jenggirate Lare Osing. Dimana pertunjukan ini menjelaskan tentang anak-anak yang memilii kebebasan gerak, ekspresi dan sikap natural dalam melakukan permainan.


Pungki memilih anak-anak sebagai penampil bukan tanpa sebab. Berawal dari kegelisahannya melihat fenomena anak-anak yang bermain game online sendirian, dan dibandingkan dengan anak-anak jaman dahulu yang lebih senang untuk bermain bersama dengan teman-temannya, Pungki bertekat untuk mengedukasi masyarakat bahwa bagi anak, bermain bersama teman akan sangat diperlukan terutama untuk kematangan bersikap.

“Makanya dalam karya ini saya ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa dolanan atau memengan dalam bahasa Banyuwangi anak-anak juga penting unnuk memunculkan sifat dan sikap toleransi anak terhadap kebersamaan,” pungkasnya. (iz)