JATIMPOS CO/KOTA MOJOKKERTO - Pendidikan karakter bagi anak-anak menjadi perhatian besar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Seiring dengan pembangunan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata yang berbasis sejarah dan budaya tentu generasi muda juga harus mengenal kearifan lokal sejak dini, salah satunya adalah melalui permainan tradisional.
Wali Kota yang kerap disapa Ning Ita ini menyampaikan bahwa adanya permainan tradisional di sekolah selain melestarikan budaya sekaligus untuk mengurangi dampak pemakaian gadget pada anak-anak.
“Permainan tradisional memang tidak masuk di dalam kurikulum pendidikan, namun untuk masalah pendidikan kita harus bersinergi dengan melakukan upaya yang berkelanjutan, salah satunya adalah melalui Elingpiade (Eling Permainan Dewe) yang dilaksanakan di sekolah,” ujarnya, Senin (28/3).
Secara terpisah, Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Amin Wachid menjelaskan bahwa program gagasan Ning Ita untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila sebagai penguatan pendidikan karakter ini dilaksanakan setiap jam istirahat. Yakni, pukul 08.40 WIB sampai pukul 09.10 WIB dengan diselingi pemutaran sound Gending Jawa atau lagu Dolanan.
"Pendidikan berbasis budaya lokal ini sudah dituangkan dalam surat nomor:420/1146/417.501/ 2022 Dinas P dan K Kota Mojokerto bersama empat implementasi program lainnya pada Jumat, 25 Maret kemarin," ucapnya.
Amin menambahkan implementasi pendidikan karakter tidak hanya ditujukan kepada para siswa tetapi juga ada pada kewajiban kepala sekolah dan para guru dalam menyambut peserta didik ketika di berada di gerbang sekolah dengan melakukan senyum, sapa, salam, maaf, dan terima kasih.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk pendidikan karakter juga diterapkan literasi rohani setiap agama selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran pada pukul 06.45 WIB. “Tak hanya itu, program Peningkatan Iman dan Takwa di Sekolah (NING ITA Di Sekolah) akan dilaksanakan dua kali dalam sepekan. Di hari Kamis dan Jumat pada jam terakhir pembelajaran baik sekolah negeri maupun swasta. Ini jadi penguatan kemampuan dasar keagamaan peserta didik sesuai agamanya masing-masing," ucap Amin.
Penerapan pendidikan kearifan dilaksanakan sejak Senin, 28 Maret 2022 mulai PAUD/TK, sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri maupun swasta se Kota Mojokerto. (din)