JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Bukan kali pertama, namun event Festival Layang-layang Naga diharapkan akan dapat menjadi agenda tahunan Lamongan.
Event Festival Layang-layang yang dilaksanakan di Lapangan Centong Desa Laren Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan dibuka secara langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Sabtu (27/8/2022).
Diikuti oleh peserta se-eks Keresidenan Bojonegoro dengan juri independen dari berbagai daerah pula, Pak Yes menyambut baik kedatangan tamu dari berbagai wilayah ini.
"Alhamdulillah hari ini sungguh luar biasa, perlombaan atau kejuaraan layang-layang se-eks Keresidenan Bojonegoro, pesertanya dari berbagai daerah, jurinya yang independen dari berbagai daerah pula. Untuk itu saya ucapkan selamat datang di Kabupaten Lamongan," sambut Pak Yes.
Pada kesempatan itu, Pak Yes juga menyampaikan harapan beliau terkait kegiatan tersebut yang kedepannya akan dapat dilaksanakan sebagai event tahunan, dan diikuti peserta dengan cakupan wilayah lebih luas, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Lamongan.
"Mudah-mudahan ini nanti akan menjadi event yang sangat sukses dan menjadi agenda tahunan, juga sebagai wahana bagi teman-teman para penggemar layang-layang se-eks Keresidenan Bojonegoro bahkan se Jawa Timur nantinya," harap Pak Yes.
Layangan yang dilombakan ini adalah khusus layangan berbentuk ular naga. Layangan naga sendiri merupakan layangan yang akhir-akhir ini banyak diminati karena keindahan liukan yang ditampilkan ketika tertiup angin.
Dalam proses menerbangkannya pun tidak dapat dilakukan oleh individu, butuh lebih banyak orang agar layangan tidak tersangkut dan dapat terbang lebih tinggi. Karena ukurannya yang relatif besar dan terdiri dari kepala sampai ekor, tentu kesulitan penerbangannya lebih tinggi dibandingkan layangan biasa pada umumnya.
Diterbangkan di langit Lamongan, teknik tarik ulur layangan ini mengajarkan makna bahwa, bahwa hakikatnya diri kitalah pemegang kendali kehidupan kita, saat memutuskan untuk menggapai tinggi cita-cita. Semakin tinggi layangan semakin kencang angin bertiup, semakin sukses hidup kita semakin banyak pula cobaan yang dihadapi. Belajar dari filosofi menerbangkan layang-layang, kita diajak untuk pandai mengendalikan diri dengan memegang teguh prinsip hidup, seperti tuntutan agama dan mengingat Tuhan. (bis)