JATIMPOS.CO/LAMONGAN - SD Plus At Taqwa Kelurahan/Kecamatan Brondong dipilih menjadi salah satu lembaga pendidikan yang didanai oleh YDSF (Yayasan Dana Sosial Al Falah) Surabaya untuk mengikuti program sekolah pelopor.
Berbagai kegiatan peningkatan proses belajar mengajar (PBM) secara online dan offline telah diikuti oleh pendidik dan tenaga kependidikan.
"Kegiatan saat ini adalah pendampingan pembelajaran berdiferensiasi yang dilaksanakan mulai tanggal 8-10 November 2022," ungkap Ketua Yayasan At Taqwa Brondong, Drs. H. Darwoto, M.M, Kamis (10/11/2022).
Darwoto mengatakan, serangkaian aktivitas yang telah dilaksanakan antara lain, school review, workshop pembelajaran diferensiasi, asesmen Pembelajaran, tes diagnostik siswa dan online service class.
"Bentuk kegiatan pendampingan ini, adalah supervisi dan mengamati secara langsung penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas-kelas. Kegiatan supervisi ini diikuti oleh 12 guru, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dan disupervisi oleh 2 trainer," kata Wakil Ketua DPRD Lamongan ini.
Tutor dari YDSF, Eko Erina Desilawaty, S.Si menjelaskan bahwa, setelah kegiatan supervisi, guru akan mendapatkan umpan balik, yaitu hasil temuan-temuan selama pembelajaran.
"Hasil temuan itu meliputi, kelemahan, kelebihan, dan hal-hal yang perlu dikembangkan dalam rangka mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas," jelasnya.
Hal senada disampaikan, Esti Anugraheni M, S.Pd, setelah proses pendampingan ini, guru merasa sangat senang, karena guru bisa bertanya secara langsung tentang hal-hal yang kurang dipahami selama penerapan di kelas.
"Guru juga mendapatkan masukan-masukan, sehingga kedepannya bisa diterapkan lebih baik dan sesuai dengan konsep pembelajaran berdiferensiasi," terangnya. (bis)