JATIMPOS.CO/JOMBANG - Ekskavasi situs pande gong yang ada di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang dilanjutkan ekskavasi tahap kelima oleh Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur.

Dalam kegiatan ekskavasi tersebut, menargetkan untuk data penunjang penetapan Situs pande gong sebagai bagian dari Cagar Budaya yang ada di kabupaten di Jombang.

Tampak dilokasi team dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI melakukan penggalian tanah di sebelah Utara situs utama pande gong dan tampak juga aktifitas pembersihan pohon di kanan kiri situs pande gong.

Dikatakan Sekretaris Disdikbud Jombang Bambang Rudy, pihaknya beserta Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, melaksanakan ekskavasi tahap ke lima mulai 23 Mei sampai selesai. "Rencana ekskavasi dilaksanakan kurang lebih sepuluh hari kedepan,” terangnya kepada jatimpis.co, Selasa (30/05/2023).

Bambang Rudy menambahkan, kegiatan ekskavasi tahap ke lima ini fokus untuk mendapatkan data. Selain itu, pembersihan dan menata wilayah sebelah utara candi Pandegong dan sebelah timur.

“Hasil dari pendataan dan pemetaan menggunakan foto dari udara dan sekeliling digunakan untuk pengajuan penetapan cagar budaya tingkat kabupaten bagi situs Pandegong,” tambahnya.

Bambang Rudy merinci, untuk kegiatan ekskavasi tahap kelima ini di anggarkan kurang lebih sekitar 50 – 60 juta rupiah selama 10 hari kedepan. Jika bisa menata kondisi lingkungan sekitar maupun area bangunan candi maka akan membawa manfaat kepada masyarakat sekitar.

“Dari segi pengetahuan bagi para siswa mengenai bagaimana keadaan sebenarnya peninggalan budaya masa lalu yang berada di Kabupaten Jombang,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terkait ekskavasi tahap ke lima, Pamong Budaya Ahli Pertama BPK Wilayah XI Jawa Timur, Albertus Agung Vidi Susanto mengatakan, bangunan situs di Pandegong ini, menyisakan lima lapis untuk pondasi dan bagian kaki bawah terlihat dua lapis.

"Mungkin saja masih mengandung potensi arkeologi. Kita petakan area sekitar untuk menentukan area situsnya, melalui foto udara dengan drone, peta desa, untuk mengetahui ini tanah siapa, luasnya berapa?," terangnya.

Vidi menambahkan, untuk mengenai Candi utama,berada di sebelah timur di depan, kemudian di sebelah baratnya ada tiga candi perwara yang mewakili dari tiga dewa Trimurti. "Bentuk penggambaran dari sosok Dewa, yakni Dewa Wisnu,” terangnya.

Kemudian, mengenai lamanya eskavasi Candi Pandegong Jombang, tim melakukan eskavasi dengan tenggat waktu sampai 10 hari. “Teknisnya di lapangan, satu hari untuk survei mempersiapkan grid,” tandasnya.

Untuk ekskavasi kelima ini lanjut Vidi, untuk membuka potensi sekaligus melengkapi data. "Sekali lagi ini sebagai kelengkapan data persiapan menuju ke penetapan cagar budaya tingkat kabupaten," pungkasnya. (her).