JATIMPOS.CO/SAMPANG – Setelah sekian lama sekolah di liburkan, semenjak pandemi virus Corona atau Covid-19 mewabah, yang juga berdampak di Kabupaten Sampang, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mengaku telah menyiapkan metode khusus, agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) segera berlangsung.

Kepala dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, H. Noer Alam saat ditemui di ruang kerjanya (09/07/2020), mengaku prihatin kepada pelajar se-Kabupaten Sampang.
Menurutnya, waktu libur yang panjang, akibat Pandemi Covid-19 cukup memukul para generasi bangsa dan guru pengajar.

Menyikapi hal tersebut, sesuai edaran surat keputusan bersama (SKB) 4 kementrian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri, Nomor 01/KB/2020 dan Nomor.516/2020 dan Nomor.HK03.01/Menkes/363/2020, serta Nomor 440-882 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan Tahun akademik 2020/2021 dimasa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dinas pendidikan Sampang telah menyiapkan 2 opsi KBM bisa berlangsung ditengah zona merah yang menyelimuti Kabupaten Sampang.

Dalam poin pertama, SKB tersebut menjelaskan bagi Kabupaten-Kota yang dalam zona hijau bisa segera dimulai KBM dengan tatap muka langsung di kelas, pada hari Senin 13 Juli 2020 mendatang, dan tetap menerapkan protokol Covid-19.

Dan hal tersebut, dengan pembagian tiga (3) gelombang, yaitu gelombang 1 bulan Juli Untuk sekolah tingkat SLTP, SMA, SMK sederajat, dan gelombang ke-2 untuk Sekolah Dasar (SD) di 2bulan mendatang selanjutnya, serta gelombang terakhir di khususkan TK-PAUD yang juga pada 2bulan berikutnya.

Sementara untuk wilayah Sampang yang Zona Merah, Noer Alam telah menyiapkan 2 opsi KBM dengan cara pertama Guru pengajar bisa mendatangi setiap rumah muridnya untuk memberikan Modul pelajaran, atau opsi kedua bisa membuat kelompok maksimal 5 orang dalam 1kelompok untuk digelar KBM pada setiap kelompok dengan berhantian.

Hal tersebut secepatnya akan di berikan keseluruh lembaga sekolah, kepala sekolah dan guru pengajar, ungkapnya.
Di mulainya kegiatan belajar mengajar tersebut jatuh pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020, yang akan serentak di seluruh sekolah di Indonesia.

Artinya, untuk Kabupaten Sampang, hari pertama masuk sekolah itu bukan berarti harus tatap muka, melainkan tetap dilakukan secara online atau Belajar dari rumah karena daerah yang masih Zona Merah, bersama daerah lain yang masih Kuning dan Oranye, kecuali untuk daerah yang berstatus zona hijau.

"Kami menyiapkan beberapa metode untuk memperlancar KBM sesuai keadaan sekitar, salah satunya KBM kelompok, dimana guru atau pengajar akan mendatangi rumah setiap siswa atau bisa juga siswa akan ngumpul 4-5 murid di 1 tempat yang rumahnya berdekatan untuk proses belajar mengajar, " tutup Noer Alam.

Perlu di ketahui, kementerian pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan beberapa tahapan – tahapan KBM khusus Wilayah Zona hijau, antaranya, tahapan pertama, siswa yang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka ialah siswa jenjang SMA, SMK, MA, MAK, SMTK, SMAK, Paket C, SMP, MTs, paket B. Tahap kedua bagi jenjang SD, MI, Paket A dan SLB akan dilaksanakan dua bulan setelah tahap pertama. Terakhir, tahap ketiga bagi jenjang PAUD formal (TK, RA, TKLB) dan non formal dilaksanakan dua bulan setelah tahap kedua. Sedangkan untuk siswa PAUD akan bisa masuk sekolah jika sudah lima bulan dari sekarang.(dir).