JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama), proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dimulai pada bulan Juli mendatang.

Menyikapi kebijakan tersebut, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi berharap para guru untuk bisa adaptif dalam menghadapi perubahan era kebiasaan baru dampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, adanya pandemi covid-19 terjadi perubahan era kebiasaan baru masyarakat diantaranya mulai dari perubahan perilaku masyarakat, perubahan budaya kerja, perubahan interaksi masyarakat hingga perubahan arus informasi dan digitalisasi yang dialami para siswa.

“Inilah yang menuntut kita untuk semakin adaptif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena informasi yang paling menonjol di masyarakat yakni terjadinya digitalisasi,” ujar Bupati YES dalam Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Persiapan Awal Tahun Pelajaran 2021/2022 di Aula Pertemuan KP-RI Handayani Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Rabu (19/5/2021).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Yes juga mengajak seluruh guru maupun pendidik di Kabupaten Lamongan berlomba-lomba melakukan berbagai inovasi dan melakukan strategi dalam dunia pendidikan untuk menjawab setiap tantangan atas perubahan yang terjadi.

"Ini merupakan tantangan kita, bapak ibu guru yang sebentar lagi akan memulai PTM," ungkapnya.

Sementara itu menghadapi PTM tahun ajaran 2021/2022, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Moh. Nalikan mengatakan Dinas Pendidikan Lamongan telah melakukan berbagai tahapan, seperti pembentukan sekolah tangguh dengan infrastruktur prokes dan Satgas Covid-19 yang dibekali dengan SOP.

Nalikan juga menegaskan pihaknya siap mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di Kabupaten Lamongan di situasi pandemi Covid-19, seperti halnya turut memberikan dorongan kepada bapak ibu guru untuk tidak berhenti dalam berinovasi dan berkontribusi.

“Bapak ibu guru agar tidak berhenti menciptakan berbagai inovasi. Apa yang sudah berhasil di ciptakan seperti digital school, Gerlamsesaku sampai Gerakan Lamongan Menghafal untuk terus kita gerakkan di berbagai lini untuk merangsang anak-anak produktif belajar,” jelas Nalikan.(bis).