JATIMPOS.CO//SURABAYA- Pakar dan praktisi pendidikan serta industri menyampaikan gagasan dan pengalaman tentang Masa Depan Pendidikan Teknologi di Indonesia Pascapandemi COVID-19. Mereka adalah : Dr. H. Yaswardi, M.Si, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M. Eng dan Yulia Yasmina, Chief Administration Officer PT Trakindo Utama.
Bincang e-press conference itu digelar PT Trakindo Utama, PT Trakindo Utama (Trakindo), penyedia solusi alat berat Cat yang berkomitmen memberikan kontribusi pada kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Kamis (10/6/2021).
“Momen pandemi ini memberikan pembelajaran begitu besar kepada Kemendikbudristek dalam merumuskan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035,” kata Dr. H. Yaswardi, M.Si,
Dikatakan, peta jalan ini bakal menitikberatkan pada tiga aspek utama pendidikan; kurikulum sebagai planning, pembelajaran sebagai do, dan yang ketiga assesment. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi masa pandemi ini, yang dilakukan berdasar pada kemampuan riil anak untuk dikembangkan sesuai kontinum perkembangannya.
“Terlepas dari harapan kita bersama agar pandemi ini segera usai, COVID-19 memang mendorong pada para dosen universitas dan guru di sekolah dan madrasah lebih banyak fleksibilitas dan kreativitas dengan alat interaktif digital daring yang mendukung kolaborasi antara mahasiswa/siswa dosen dan guru. Bagian paling menarik tahun lalu adalah melihat bagaimana para guru inovatif dalam hal membuat pengalaman belajar lebih baik bagi siswa mereka,” ujarnya.
Berbicara di forum yang sama, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M. Eng. mengajak masyarakat untuk merefleksikan dampak positif dan negatif pembelajaran virtual secara bijaksana, baik di level sekolah dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi.
“Di samping keterbatasan yang dimiliki, pandemi ternyata berhasil mengilhami percakapan dan gagasan baru tentang cara terbaik dalam sistem pembelajaran siswa,” ujar Rektor ITS ini.
Ditambahkan, banyak pendidik mengubah metode pengajaran mereka untuk mendorong lebih aktif berinteraksi dan berkomunikasi melalui pengaturan virtual. Pada pembelajaran virtual, ada penekanan lebih pada kemampuan siswa menjadi guru bagi diri mereka sendiri dan hal ini mungkin memiliki efek jangka panjang.
Dari kiri : Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M. Eng dan Dr. H. Yaswardi, M.Si, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek,
-------------------------------
“Jadi tugas pendidik di masa depan tidak hanya mengajar pengetahuan, tidak hanya mendidik, tapi juga memberikan siswa kemampuan dasar mandiri dan komunikasi sebagai alat yang pada akhirnya akan dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja dan sukses dalam hidup. Hal ini menjadi bagian dari perubahan yang bisa kita lihat dalam pendidikan teknologi,” ungkap Prof. Ashari.
Sebagai salah satu kampus unggulan dengan reputasi internasional, ITS sendiri sebenarnya telah memanfaatkan pembelajaran virtual ini sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Namun selama ini dilaksanakan dalam jumlah terbatas. Dengan adanya pandemi, kita dipaksa untuk menjalankan pendidikan daring secara serentak dan menyeluruh.
Penyesuaian Industri
Berbicara di acara Bincang PERSpektif Trakindo, Yulia Yasmina, Chief Administration Officer PT Trakindo Utama mengakui di tengah keterbatasan proses belajar mengajar, dunia industri tetap harus menjawab tantangan zaman dan memerlukan keberadaan SDM berkualitas, terlebih di bidang teknologi.
Dikatakan, strategi dan perubahan di bidang pendidikan tinggi yang kemudian berdampak pada pendidikan menengah akan menentukan kemampuan SDM di Indonesia. Kami dari dunia industri harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjadi lebih inovatif, proaktif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman yang terjadi saat ini dan di masa depan nantinya.
“Seiring perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, kemajuan di industri alat berat saat ini membutuhkan SDM yang tidak hanya terampil di bidang mekanikal, tapi juga di bidang elektrikal. Trakindo pun telah berusaha untuk melangkah lebih jauh; yaitu dengan mendukung pengembangan di jurusan-jurusan terkait teknologi, serta menambah dukungan dan kerja sama di bidang elektrikal. Selain memenuhi kebutuhan bisnis, hal ini diperlukan untuk menyiapkan tenaga terlatih yang siap kerja dan mampu menghadapi tuntutan teknologi masa depan,” ungkap Yulia Yasmina.(iz)