JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO – Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah sangat perlu mengenal lebih dekat dengan walikota-nya, agar persoalan sarana prasarana sekolah maupun inovasi/kreasi tentang pembelajaran sekolah bisa dikomunikasikan dengan baik. Kedepannya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto bisa unggul.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, SE, melalui kebijakannya banyak membantu sekolah. Selain membantu sarana prasarana sekolah, IT Sekolah juga membantu meningkatkan kesejahteraan GTT/PTT, semula honor Rp 700 ribu per bulan kini menjadi Rp 1,7 juta ditambah dari BOS minimal Rp 400 ribu, jadi total Rp 2,2 juta per bulan, belum lagi diikutkan BPJS Ketenagakerjaan,” terang Kadis Pendidikan Amin Wachid saat sosialisasi Program Prioritas Pendidikan Kota Mojokerto, di halaman SMPN 7 Kota Mojokerto, Selasa (5/10/2021) sore.
Menurutnya, Wali Kota Ika Puspitasari ini banyak peduli dengan dunia pendidikan, banyak terobosan terobosan untuk memajukan pendidikan di Kota Mojokerto, bagi siswa SD/SMP seragam, tas , buku gratis, angkutan sekolah gratis, bahkan untuk siswa SMA meski kewenangan Provinsi, masih bisa di bantu melalui beasiswa. ”Program wali kota yang akan berjalan ini satu rumah satu sarjana, kerjasama dengan BAZNAS, CSR, maupun stakeholder lainnya demi peningkatan SDM Kota Mojokerto,” imbuhnya.
Mantan Kadis Pertamanan dan Kebersihan ini menerangkan, SMPN 7 memiliki inovasi digital yang membantu pembelajaran sekolah dan memiliki beberapa produk unggulan yang hasil produknya sudah dirasakan dan dinikmati oleh penduduk sekitar.
“Inovasi Gerakan Literasi Sanggar Literal SMP Negeri Tujuh atau (Gerai Sang Ratu) masuk nominasi 3 tahun 2020 ranking 6, inovasi gerai sang ratu ini dikelola oleh sekolah digunakan sebagai media literal digital untuk live streaming, pembelajaran online, bimbingan belajar online. Selain itu ada produk Batik Kipas Pitu, minuman dari Rosella, es krim rosela, abon lele, rujak serut, dan jamu kunyit asam,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Hj Ika Puspitasari dalam sambutannya mengatakan, memasuki 2,5 tahun kepemimpinannya baru bisa silaturahmi ke SMPN 7, bisa meninjau langsung, ketemu para pengajarnya, sarana prasarana juga memadai. “Saya sangat apresiasi inovasi digital gerai sang ratu dan produk unggulan ciri khas SMPN 7, ada batik kipas tujuh, maupun minuman yang dimiliki,” ucapnya.
Wali Kota Mojokerto Ning Ita mengatakan, Mandatoris Founding atau amanah pendidikan, anggaran 20 prosen dari APBD adalah untuk pendidikan. Salah satu urusan wajib layanan dasar adalah bidang pendidikan, amanah undang undang kita laksanakan, kita sudah melaksanakan Dikdas 9 tahun, dan terus berupaya agar SDM Kota Mojokerto tinggi, bisa selevel dengan Kota Surabaya.
“Memajukan pendidikan tidak hanya menghilangkan buta huruf, tapi bagaimana penduduk Kota Mojokerto punya pendidikan level tinggi, sekarang Indek Pembangunan Manusia (IPM) 78,2 %, untuk tahun depan bagaimana IPM harus mencapai 80% kategari sangat tinggi biar level sebanding dengan Kota Surabaya Provinsi Jatim,” jelasnya.
Wali kota prempuan pertama ini juga berharap anak – anak siswa di Kota Mojokerto tidak putus sekolah, kesulitan biaya bagi keluarga tidak mampu, Pemkot Mojokerto akan memberi bantuan berupa beasiswa atau bantuan lain, agar bisa menyiapkan SDM unggul. “Dalam rangka menuju RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2045 Indonesia Generasi Emas. Saya optimis generasi emas banyak berasal dari Kota Mojokerto,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Ning Ita panggilan akrabnya memotivasi dan menguraikan akan pentingnya berinovasi dalam pelayanan dan merupakan perintah dari Kemendagri RI. Untuk itu wali kota menetralkan setiap pejabat eselon II Kadis dan eselon III Camat, dan Kabag. Ada perjanjian kinerja dengan wali kota, wajib menghasilkan inovasi. Nantinya berimplikasi pada capaian predikat Kota Mojokerto Kota Inovatif.
“Setiap dinas dan jajaran di bawah kami berlakukan perjanjian kinerja, wajib menghasilkan inovasi, nantinya kami laporkan ke Kemendagri, dinilai tim dari Kemendagri, hasilnya Alhamdulillah Kota Mojokerto berhasil raih predikat Kota terinovatif,” ungkapnya.
Wali Kota Mojokerto yang baru dapat gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini juga menguraikan, setiap indek Inovasi Daerah, dikelola mengarah ke perubahaan yang memajukan daerah dan mendapat reward dari Kemendagri.
”Indek Inovasi Daerah bukan sekadar penghargaan saja karena berimplikasi adanya dana tranfer dari Pusat ke Daerah dan rewerdnya kita pakai pembangunan Kota Mojokerto,” pungkasnya. (din)