JATIMPOS.CO/SURABAYA - Masa pandemi banyak kegiatan pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah. Tak perlu modal uang untuk membeli barang, kita sudah bisa memperoleh pendapatan atau tambahan pendapatan.

Tentu saja kalau orang punya bakat menulis. Dengan kepandaian menulis berita, puisi, naskah, cerpen, pekerjaan yang dapat diseriusi untuk menjadi sumber penghasilan dari media online kata Dr. Hernani Sirikit, MA di sela-sela memberikan materi pembelajaran.

Di hari Jumat, 4 Februari 2022 dimulai hari pertama pembelajaran Baca Sastra Bengkel di Gedung Merah Putih dari pukul 14.00 sampai 16.15 para siswa baru berakhir.

Situasi pandemi memang sebagian besar beranggapan sebagai hambatan bagi kebanyakan orang. Seperti tak kurang akal Bengkel Muda Surabaya (BMS) mengambil kesempatan turut andil membagikan pengetahuan dan pendidikan tak berbayar alias gratis guna mengisi kegiatan saat pandemi yang bermanfaat.

Dikatakan oleh Dindy Indiyati selaku Ketua bidang program, dalam menyambut usia BMS ke-50 tahun pada Desember 2022 mendatang BMS harus aktif ikut andil mencerdaskan anak-anak muda. Dengan membuat kegiatan pendidikan di luar pagar (non formal) seperti ini akan menjadi pilihan anak-anak muda untuk menggali fesyennya.

“Seperti kredo yang kami yakini yaitu tugas kita ialah memberi muka pada remaja yang hilang muka, memberi isi pada puisi yang hilang isi, memberi warna pada lukisan yang hilang warna, memberi irama pada musik yang hilang irama, memberi arti pada pidato yang hilang arti, memberi getar pada teater yang hilang getar, dan memberi jiwa pada hidup yang hilang jiwa,” kata Dindy.

Pada hari perdana itu materi yang diajarkan adalah pengantar ilmu budaya oleh Dr Adi Setijawati. Beliau adalah dosen senior bidang studi Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Unair. Akrab disapa Bu Adi ini pernah menjadi Ketua Unit Kajian Kebudayaan Jawa Timur, dan juga pernah menjadi Wakil Dekan FIB Unair. Sampai sekarang dia aktif menulis esai sastra dan puisi.

Kajian sastra dan tinjauan budaya disampaikan oleh Dr. Aribowo dosen ilmu sosial di Fisip Unair. Sekaligus sebagai pengarah ahli di BMS di bidang budaya yang menginisiasi pendidikan non formal terselenggara. Pendidikan non formal ini mendapat sambutan dan dukungan baik dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar).

Dalam kesempatan momen itu, Dra Wiwiek Widayati selaku Kepala Dinas Budporapar turut membuka kelas dengan memberikan sambutan dengan spirit dan wawasan pengetahuan yang luas kepada para peserta. (yus)