JATIMPOS.CO/KOTA BATU - Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, membuka kegiatan Advokasi Program Keamanan Pangan Terpadu bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya, di Ruang Rapat Utama Lt. 5 Balai Kota Among Tani, Selasa (22/2) pagi.
Program Keamanan Pangan Terpadu ini memuat tiga lokus. Antara lain Desa Pangan Aman, Pangan Jajanan Anak yang dikonsumsi anak usia sekolah (PJAS) dan Pasar Aman Berbasis Komunitas.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya, Dra Rustyawati, Apt.M.Kes.Epid, menjelaskan, keamanan pangan terpadu merupakan salah satu program prioritas nasional.
"Salah satu program prioritas nasional adalah keamanan pangan terpadu untuk usia anak sekolah," kata Rustyawati.
Ia menyampaikan bahwa pembangunan pangan dimulai dari tingkat individu, desa, pasar dan sekolah.
“Pembangunan keamanan pangan dimulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat di komunitas Desa, Pasar dan Sekolah,” urainya.
Untuk di Kota Batu, pengawasan pangan telah dilakukan secara rutin terhadap fasilitas produksi dan distribusi obat dan makanan.
"Kota Batu pengawasan pangan dilakukan dengan rutin terhadap fasilitas produksi, distribusi obat dan makanan," jelasnya.
Rustyawati menambahkan, selain itu juga diadakan kegiatan Informasi dan Edukasi terkait keamanan pangan.
"Informasi dan edukasi tentang keamanan pangan juga termasuk kegiatan rutin di Kota Batu," pungkasnya.
Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko mengatakan, keamanan pangan menjadi salah satu hal yang penting dilakukan karena asupan gizi yang baik menentukan masa depan anak.
"Keamanan pangan menjadi hal yang sangat penting untuk asupan gizi yang baik untuk menentukan masa depan anak," tandas Dewanti.
Wali Kota Batu berharap program kemananan pangan di Kota Batu lancar dan sukses, serta segera ditindaklanjuti karena asupan gizi terhadap anak merupakan masa depan mereka.
“Semoga program ini dapat segera ditindaklanjuti, karena asupan gizi menentukan masa depan anak-anak. Saya harap semuanya berjalan lancar dan sukses,” harap Wali Kota. (yon/kmf)
