JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Maraknya kejadian pelecehan seksual yang terjadi di beberapa pesantren belakangan ini menjadi atensi tersendiri bagi Wakil Bupati Mojokerto Dr. H. Muhammad Al Barra.
Muhammad Ali Barra, putra pendiri dan pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto KH Asep Saifuddin Chalim ini mengatakan bahwa beberapa pelecehan seksual yang korbannya santriwati di pesantren merupakan ulah oknum, bukan pada lembaga pesantren itu sendiri.
“Berdasarkan data pesantren di Kementerian Agama jumlahnya sekitar 26 ribu pesantren, dan yang terjadi tindakan pelecehan hanya satu-dua pesantren saja. Saya kira itu oknum saja dan bukan bagian dari pesantren,” jelas Gus Barra saat ditemui di sela-sela pembukaan Bazar UMKM di Mojosari, Kamis (14/7/2022) siang.
Gus Barra yang mengaku sejak kecil kehidupannya di lingkungan Pesantren ini memberikan tips kepada orang tua yang akan menempatkan putra putrinya di pondok pesantren. Yakni sebaiknya melihat rekam jejak atau track record pengasuh pesantren yang dituju.
“Menurut saya kalau untuk memilih pondok pesantren terlebih dahulu dilihat rekam jejak bagaimana sanad keilmuan pengasuh pesantrennya, siapa pengasuhnya, putranya siapa, pernah mondok di mana, kalau pengasuhnya itu secara keilmuan dan nasabnya mumpuni Insya Allah tidak akan terjadi pelecehan seksual,” imbuhnya.
Sebagai pejabat negara/pemerintah, Gus Barra selanjutnya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dengan harapan kejadian pelecehan tidak terjadi di pesantren lainnya.
“Insya Allah kami akan kumpulkan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Mojokerto,” terang Gus Barra.
Perlu diketahui, beberapa santri dan santriwati di lembaga pendidikan maupun pesantren saat ini menjadi korban pelecehan seksual dari guru maupun ustadznya. Seperti kasus pencabulan di pesantren Shiddiqiyah Jombang yang dilakukan oleh putra pengasuh, Mas Bechi. Di Mojokerto, pelecehan seksual juga terjadi di sebuah TPQ di Kecamatan Sooko terhadap tiga santri laki-laki di bawah umur, pelaku inisial RD sudah diamankan Polres Mojokerto. (din)