JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dalam rangka melestarikan budaya tradisional di sekolah dasar (SD) yang ada di wilayah Kabupaten Pamekasan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat menggelar Workshop, Kamis (11/8/2022).

Workshop yang berlangsung di Aula Hotel Cahaya Berlian Jalan Raya Panglegur, Pamekasan, diikuti oleh 58 Guru dari sekolah dasar negeri.

Pantauan di lokasi, acara tersebut tampak dibuka langsung oleh Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Siti Fatimah dan Kabid SD Fatimatus Zahrah.

Selain itu tampak hadir tiga pemantik profesional yang akan mengisi pelaksanaan workshop, meliputi Ketua Dewan Kesenian Pamekasan, Seniman, dan Seniman Musik di Dewan Kesenian Pamekasan.

Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, bahwa budaya dan kreatifitas orang Madura saat ini mulai luntur. Mirisnya, kata dia, jika diperhatikan dari pintu masuk jembatan Suramadu dari arah Surabaya, pihaknya tidak melihat nilai-nilai budaya lokal yang ditampilkan oleh orang Madura.

Sehingga, mantan KPU Pamekasan itu berharap dengan diselenggarakannya workshop tersebut, sekolah-sekolah di Bumi Gerbang Salam mampu kembali membangkitkan budaya lokal, utamanya kesenian-kesenian Madura.

"Untuk itu, kedepan kita Disdikbud Pamekasan sedang mencoba merancang penerapan seni dan budaya lokal di sekolah-sekolah. Dengan tujuan, agar seni dan budaya lokal tetap dirasakan oleh generasi bangsa," ujar Kepala Disdikbud Akhmad Zaini dalam sambutannya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Pamekasan Siti Fatimah tengah menyampaikan laporan kegiatan workshop.

Zaini sapaan akrabnya mengajak kepada seluruh peserta workshop agar tetap menanamkan nilai-nilai seni dan budaya lokal kepada peserta didik di tempat mereka mengajar.

"Misalnya dengan membiasakan menggunakan bahasa madura dalam proses belajar mengajar atau juga boleh memakai pernak-pernik misal Odeng dihari-hari tertentu. Intinya mencerminkan budaya Madura," pinta mantan Kesra Setdakab Pamekasan itu.

Lebih lanjut, dia mengingatkan, bantuan alat kesenian tradisional yang telah diberikan pada tahun 2021 itu bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Bahkan, dirinya melarang kerasa bantuan alat tersebut dijual belikan.

"Bapak ibu guru, bantuan alat yang sudah diterima bisa difungsikan dan dimanfaatkan dengan baik," tutupnya.

Terpisah, Kabid Kebudayaan Disdikbud Pamekasan, Siti Fatimah menjelaskan, bahwa tujuan kegiatan workshop tersebut digelar yaitu sebagai tindak lanjut dari bantuan alat-alat kesenian yang disalurkan kepada 58 Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kabupaten Pamekasan.

"Kegiatan kali ini diikuti oleh 58 orang guru Sekolah Dasar yang mendapat bantuan alat kesenian tahun 2021," pungkasnya. (did)